Jumat, 27 November 2015

Pesona Tersembunyi Di Kawasan Wisata Dieng

Datarang Tinggi Dieng memang dikenal sebagai kawasan yang memiliki berjuta pesona dan daya tarik bagi wisatawan. Perpaduan keindahan alam yang begitu eksotis, warisan budaya adiluhung, dan peninggalan sejarah yang sangat berharga bagi perkembangan peradaban di tanah air.

Ya, kawasan wisata Dieng telah diakui oleh banyak wisatawan sebagai daerah yang memiliki keindahan alam luar biasa. Berbagai spot menarik bisa dijadikan pilihan untuk memanjakan mata dengan keagungan lukisan Illahi.

Salah satu spot yang layak untuk dijelajahi adalah Batu Pandang Ratapan Angin, yaitu sebuah bukit di sebelah selatan Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Objek wisata ini benar-benar menyuguhkan pemandangan langka, benar-benar mampu memikat hati setiap orang yang memandangnya.

Kawasan Wisata Dieng

Hampir setiap wisatawan yang mengunjungi bukit di dekat area Dieng Plateau Theater ini berdecak kagum begitu melihat keindahan alam yang terbentang di depan mata. Bisa dikatakan Batu Pandang Ratapan Angin merupakan mutiara tersembunyi di kawasan wisata Dieng Plateau.

Untuk menuju ke lokasi wisata ini, bisa melalui jalur dari Dieng Plateau Theater. Di pintu masuk area parkir DPT, terdapat petunjuk jalan menuju ke Batu Pandang Ratapan Angin. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit berjalan santai untuk mencapai lokasi.

Kawasan Wisata Dieng

Menyusuri jalan setapak dengan tebing-tebing batu di sekelilingnya, merupakan satu perjalanan yang luar biasa. Mengambil foto-foto berlatarbelakang tebing-tebing batu sangat besar merupakan keasyikan tersendiri. Jalur menuju ke objek wisata tersembunyi di kawasan wisata Dieng ini memang memiliki keindahan panorama yang sangat memukau.

Memang perjalanan harus ditempuh dengan sedikit tambahan energi, karena medan yang agak menanjak. Namun Anda tak perlu khawatir, semua kelelahan akan terbayar begitu tiba di puncak bukit.

Tiba di puncak bukit, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang benar-benar mengagumkan. Pesona Telaga Warna dan Telaga Pengilon, tampak seperti dua telaga kembar yang sangat elok. Dua telaga yang berada di sebuah lembah, dikelilingi oleh perbukitan nan hijau, tampak benar-benar memanjakan mata memandang. Dijamin setiap wisatawan akan mengekspresikan kekagumannya terhadap mahakarya Tuhan yang luar biasa ini.

Puas dengan pemandangan dua telaga dari berbagai spot, kini alihkan sesaat pandangan Anda ke sisi barat. Ya, Gunung Pakuwaja tampak begitu kokoh turut menghiasi panorama di sekitar Batu Pandang Ratapan Angin.

Ambil dokumentasi perjalanan Anda dari berbagai spot, pengalaman liburan yang benar-benar langka dengan pemandangan spektakuler yang menghampar di depan mata. Dari sinilah Anda bisa menyaksikan keagungan Negeri Di Atas Awan, dan menyaksikan aura Kawasan Wisata Dieng yang bergunung-gunung, layak jika disebut sebagai Negeri Para Dewa.

Jumat, 20 November 2015

Amazing, Golden Sunrise Sikunir

Golden Sunrise Sikunir bagitu menggema dalam dunia pariwisata Indonesia. Pemandangan matahari terbit yang diklaim sebagai sunrise terbaik di Indonesia ini memang sangat fenomenal. Ya, didukung dengan berbagai potensi wisata alam di kawasan Dataran Tinggi Dieng, nama Sikunir kini begitu populer, dan menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Indonesia.

Menyaksikan keindahan lukisan Ilahi dari Bukit Sikunir memang tidak akan pernah bosan. Setiap kali datang, pengunjung akan disuguhi pemandangan dengan suasana alam yang berbeda-beda. Musim hujan, kemarau, bahkan ketika musim kabutpun Sikunir masih menyajikan pesona alam yang begitu eksotis.

Sikunir
Berburu Sunrise Di Bukit Sikunir

Dengan fenomena alam yang berbeda-beda itulah Sikunir menjadi primadona bagi banyak wisatawan. Tak mengherankan jika banyak pengunjung yang sudah datang berulang kali ke Bukit Sikunir tetapi masih penasaran dengan berbagai keajaiban di sana.

Sikunir
Berburu Sunrise Di Bukit Sikunir

Saat cuaca terang dan cerah, Anda akan melihat pesona Golden Sunrise yang luar biasa. Warna merah berawal dari sebuah titik di ufuk timur, semakin lama tampak membesar dengan bentuk bulat, merupakan atraksi alam yang dinanti-nantikan. Dengan latar belakang Gunung Sindoro, Merbabu, dan Sumbing di sisi timur, membuat panorama semakin bertambah elok.

Sikunir
Golden Sunrise Sikunir

Terlebih lagi jika Anda datang saat kabut berada tepat di bawah bukit, tentu decak kagum akan keluar dari setiap pengunjung yang datang menyaksikan kebesaran lukisan Tuhan. Tak jarang bersamaan dengan munculnya sang mentari di ufuk timur, para pengunjung berteriak histeris mengekspresikan kekaguman atas fenomena alam ini.

Tak hanya menyuguhkan pesona pemandangan memukau di saat cuaca cerah, pada musim hujan dan berkabut pun Sikunir masih mempertontonkan keindahannya. Dalam suasana yang berbalut mistis, berlatarbelakang alam yang bergunung-gunung, tentu menjadikan daya tarik tersendiri.

Begitu banyak untaian kata untuk menggambarkan keindahan alam di Bukit Sikunir. Sebuah kalimat yang paling tepat untuk mengekspresikan keindahan itu adalah, "Amazing Golden Sunrise Sikunir".

Rabu, 18 November 2015

Berburu Sunrise Di Sikunir Dieng

Nama Sikunir memang sedang melambung dalam dunia pariwisata Indonesia, menjadi trending topik di berbagai kalangan dengan pesona Golden Sunrisenya. Hadirnya Sikunir sebagai destinasi wisata baru memberikan pengaruh sangat besar terhadap perkembangan pariwisata Dieng.

Dataran Tinggi Dieng memang menyimpan pesona keindahan alam yang masih tersembunyi. Beberapa tahun lalu industri pariwisata Dieng mengalami kelesuan dengan kemerosotan kunjungan wisatawan yang cukup tinggi. Semenjak munculnya Bukit Sikunir yang menawarkan keindahan matahari terbit, berbagai potensi tersembunyi di Kawasan Wisata Dieng mulai terkuak.

Bukit Sidengkeng dan Batu Pandang Ratapan Angin merupakan dua tempat wisata baru yang saat ini sedang naik daun. Kedua tempat tersebut merupakan spot terbaik untuk menikmati pesona keindahan Telaga Warna dan Telaga Pengilon.


Sunrise Sikunir
Berburu Sunrise Di Bukit Sikunir

Terlepas dari berbagai keindahan tersembunyi di Dataran Tinggi Dieng, Bukit Sikunir merupakan fenomena untuk dikunjungi Tak pelak lagi banyak wisatawan dari berbagai daerah, bahkan wisatawan mancanegara yang merasa penasaran dengan Golden Sunrise yang menggema di Bukit Sikunir.

Sunrise Sikunir
Berburu Sunrise Di Bukit Sikunir

Banyak keunggulan yang dimiliki Sikunir, selain pemandangan eksotis Golden Sunrisenya, juga akses yang cukup mudah dan jalur tracking yang tidak terlalu sulit untuk ditaklukkan, sehingga terjangkau oleh wisatawan dari berbagai kalangan.

Sunrise Sikunir
Golden Sunrise Sikunir

Ya, akses menuju Bukit Sikunir memang cukup mudah, hanya beberapa menit dari kawasan wisata Dieng menuju ke basecamp. Lokasi basecamp dan area parkir yang berada tepat di kaki bukit, kurang lebih di ketinggian 2.200 mdpl, semakin memudahkan wisatawan yang ingin berburu pemandangan Golden Sunrise terindah di Indonesia.

Untuk menjangkau ke puncak Sikunir, pengunjung hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit melalui jalur tracking yang mudah dilalui, Tidak terlalu berat untuk tiba di puncak Sikunir, meskipun harus melalui pendakian yang sedikit menguras tenaga, namun jalur yang dilalui tela dipersiapkan sedemikian rupa.

Tak khayal lagi, dengan keunggulan akses jalur yang harus dilalui, Bukit Sikunir menjadi primadona baru sebagai tempat wisata alam menarik. Penasaran dengan keindahan sunrise di Puncak Sikunir, hubungi kami untuk mempersiapkan segala kebutuhan dan akomodasi Anda

Kamis, 12 November 2015

Objek Wisata Kawah Sileri Dieng

Kawah Sileri merupakan salah satu objek wisata di Dieng Plateau, memiliki bentuk unik berupa kepundan datar, sehingga permukaan air kawah yang selalu mendidih terus mengalir ke permukaan yang lebih rendah. Dengan permukaan air mencapai 4 hektare, kawah Sileri menjadi kawah terluas di wilayah Dataran Tinggi Dieng.

Kawah Sileri masuk dalam wilayah Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, berada di lereng Gunung Gagergedang dan tergolong kawah paling aktif. Memang, aktivitas kawah ini cukup tinggi, sempat beberapa kali meletus, sehingga menjadi kawah yang paling berbahaya di Dieng.

Meskipun dikategorikan sebagai kawah berbahaya, namun Sileri tetap menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Banyak wisatawan yang sengaja berkunjung ke kawah Sileri untuk menyaksikan keindahan panorama alam di sekelilingnya. Permukaan air yang menunjukkan gejala-gejala aktivitas vulkanis dan terus menerus mengeluarkan asap putih juga menjadi daya tarik tersendiri.

Kawah Sileri Dieng

Luasnya area permukaan kawah membuat suasana di sekitar kawah terasa lebih hangat dibanding suasana Dieng Plateau pada umumnya. Luapan permukaan air kawah terus mengalir melalui saluran kecil dan dimanfaatkan untuk menyirami lahan-lahan pertanian di sekitarnya.

Berwisata ke kawah Sileri memang menjadi aktivitas yang penuh pengalaman menakjubkan, karena kita dapat menyaksikan langsung aktivitas vulkanik. Gejolak air mendidih disertai keluarnya uap panas bisa menggambarkan bagaimana gemuruh aktivitas di perut bumi. Pemandangan alami di sekitar lereng Gunung Pagerkandang semakin menambah pesona alam di Kawah Sileri.

Kawah Sileri Dieng

Nama Sileri berasal dari Bahasa Jawa, yaitu "leri" yang berarti air cucian beras. Memang air di kawah Sileri bewarna putih pekat menyerupai air cucian beras sebelum dimasak.

Waktu terbaik menikmati panorama di Kawah Sileri adalah pagi hari, sekitar jam 06.00. Di pagi hari, uap air yang keluar dari kawah masih menempel di permukaan air, berwarna putih, dan jika ditunggu beberapa saat, seiring dengan terbitnya matahari, perlahan uap tersebut akan tampak seperti terangkat ke atas. Pemandangan seperti ini hanya dapat disaksikan dari kawah Sileri Dieng.

Minggu, 01 November 2015

Objek Wisata Sumur Jalatunda Dieng

Sumur Jalatunda merupakan salah satu objek wisata di wilayah Dataran Tinggi Dieng, masuk dalam kawasan wisata zona 2 Dieng. Secara administratif masuk dalam wilayah Desa Wisata Pekasiran ,Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tenggah. Sumur Jalatunda adalah tempat yang penuh misteri, baik mengenai sejarah terbentuknya maupun mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.

Secara fisik bentuk Sumur Jalatunda memang tidak seperti sumur kebanyakan, tetapi lebih merupakan kubangan raksasa, dengan diameter hingga 90 meter dan kedalaman diperkirakan mencapai ratusan meter. Terlepas dari misteri yang menyelimuti dan mitos-mitas yang diyakini masyarakat, Sumur Jalatunda tetap menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, sekaligus merupakan bahan kajian yang perlu mendapatkan perhatian untuk penelitian-penelitian ilmiah.

Sumur Jalatunda

Secara ilmiah, Sumur Jalatunda diperkirakan terbentuk akibat letusan gunung berapi purba jutaan tahun silam yang menyisakan kepundan berupa lubang besar berdiameter hingga 90 meter dan kedalaman ratusan meter. Kawah atau kepundan tersebut kemudian terisi air, menyerupai sumur raksasa. Fenomena terisinya kepundan kawah gunung berapi hingga menyerupai sumur hanya ada dua di dunia. Sumur sejenis dapat ditemukan di daerah Mexico.

Pemberian nama Sumur Jalatunda memang erat kaitannya dengan cerita pewayangan. Dikisahkan dalam cerita Mahabarata, Sumur Jalatunda merupakan jalan menuju ke Jangkar Bumi atau Bumi Sapta Pratala, yaitu tempat dimana Hyang Antaboga dan puterinya, Dewi Nagagini, tinggal.

Dalam kisah tersebut, Raden Bratasena bertemu dengan Dewi Nagagini, yang kemdian menikah dan diberi karunia seorang putera bernama Raden Antareja. Terdapat juga mitos yang berkembang di masyarakat setempat, bahwa Sumur Jalatunda merupakan salah satu gerbang gaib yang menghubungkan Dataran Tinggi Dieng dengan penguasa di Laut Selatan.

Sabtu, 31 Oktober 2015

Pesona Sunset Di Batu Pandang Ratapan Angin Dieng

Tak hanya menawarkan pemandangan Golden Sunrise yang spektakuler di Bukit Sikunir, Dataran Tinggi Dieng juga memiliki pesona sanset yang luar biasa, yakni di Batu Pandang Ratapan Angin, sebuah lokasi di sebelah selatan Telaga Warna. Ya sajian pemandangan yang sangat memukau tatkala Anda berada di Dieng.

Batu Pandang Ratapan Angin adalah sebuah bukit di sebelah selatan Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati pesona telaga warna dan telaga pengilon dari ketinggian. Ya, kedua telaga tersebut dikelilingi oleh perbukitan tampak begitu elok. Tak mengherankan jika banyak wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut pada pagi hari, saat sinar matahari belum begitu terik.

Dengan topografi berbatu dan bertebing curam, Batu Pandang Ratapan Angin menjadi spot yang banyak diburu oleh wisatawan. Namun, tempat wisata ini tak hanya menyuguhkan pesona pemandangan telaga warna yang tampak begitu cantik pada pagi hari, tetapi juga sajian panorama sunset yang sangat eksotis.

Batu Pandang Ratapan Angin Dieng

Tim Calya Wisata mencoba membuat trip ke Batu Pandang Ratapan Angin pada sore hari, menemani sejumlah wisatawan domestik dan dua orang wisatawan asing, menjajal berburu momentum paling langka dari belahan bumi manapun. Ya, perjalanan kami tidaklah sia-sia, meskipun pemandangan area telaga sudah agak tertutup kabut, namun sensasi memukau matahari terbenam benar-benar menghadirkan kepuasan yang tak terkira.

Pesona Sunset Di Batu Pandang Ratapan Angin

Luar biasa, spot yang sangat ideal untuk menikmati pesona sunset di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Tak kalah spektakulernya dengan Golden Sunrise Sikunir. Penasaran dengan pesona pemandangan di Kawasan Wisata Dieng? Hubungi kami untuk menemani perjalanan Anda.

Sabtu, 24 Oktober 2015

Objek Wisata Kawah Candradimuka Dieng

Kawah Candradimuka merupakan kawah aktif di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng. Meskipun kurang populer, namun Kawah Candradimuka tetap menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Seperti halnya kebanyakan objek wisata di Dieng, nama Kawah Candradimuka juga diambil dari cerita pewayangan, yang merupakan tempat dimana jabang bayi Gathotkaca digembleng dan mendapatkan kesaktian.

Kawah ini berada di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Karena posisinya cukup jauh dari zona 1, yang merupakan kawasan wisata paling populer, maka Kawah Candradimuka kurang diminati oleh wisatawan, sehingga objek wisata ini hampir selalu sepi pengunjung.

Kawah ini memiliki keunikan sendiri yang membuatnya berbeda dengan kawah Sikidang maupun Sileri. Letupan dahsyat dan suara gemuruh yang keluar dari perut bumi merupakan ciri khas Kawah Candradimuka, sehingga terkesan sangat ganas. Memang gejolak aktivitas vulkanik di kawah ini tampak sangat kuat, seolah mengeluarkan letupan-letupan yang ganas.

Foto Kawah Candradimuka

Kawah Candradimuka Dieng

Kawah Candradimuka Dieng


Akses Jalan Menuju Kawah Candradimuka

Untuk menuju ke lokasi Kawah Candradimuka membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit berkendara dari kawasan wisata utama Dieng. Oleh karena itulah wisatawan lebih cenderung untuk memilih tidak berkunjung ke kawah ini, karena memang memakan waktu cukup lama. Berada di area zona 2 kawasan wisata Dieng, membuat Kawah Candradimuka menjadi objek wisata yang sepi pengunjung.

Dari pertigaan Desa Dieng atau tugu "Welcome To Dieng Wonosobo", ambil jalan ke arah Batur. Setelah berjalan sejauh kurang lebih 3 kilometer, Anda akan menjumpai pertigaan, ambil jalan arah kanan yang menuju ke Desa Kepakisan atau Desa Pekasiran. Perjalanan melalui jalan berliku dengan pemandangan ladang-ladang pertanian dan bukit-bukit yang menjulang tinggi.

Setelah menempuh jarak kurang lebih 4 kilometer dari pertigaan tersebut, akan menjumpai gerbang bertuliskan "Kawah Candradimuka" yang berada di sisi kanan jalan. Dari gerbang "Kawah Candradimuka", wisatawan harus melewati jalan menanjak dan berbatu sejauh 1,4 kilometer. Perjalanan yang cukup panjang, melewati dua desa, yaitu Desa Kepakisan dan Pekasiran, membuat objek wisata ini tidak begitu diminati.

Senin, 19 Oktober 2015

Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng

Nama Dataran Tinggi Dieng mungkin sudah menggema di seantero negeri yang dikenal juga dengan istilah Kahyangan Para Dewa atau Negeri Di Atas Awan. Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng adalah sebuah bentangan permukaan alam di wilayah Dataran Tinggi Dieng yang batas-batasnya ditentukan berdasarkan aspek pariwisata. Kawasan wisata ini dikunjungi menjadi destinasi liburan banyak orang karena memang memiliki daya tarik yang cukup unik, yaitu perpaduan antara keindahan alam, budaya, dan peninggalan sejarah.

Secara administratif, sebagian besar Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng masuk dalam wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara yang saat ini menjadi andalan pariwisata Jawa Tengah. Dataran Tinggi Dieng telah masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP) Jawa Tengah Tahun 2004 sebagai salah satu "Kawasan Andalan". Oleh karena itulah kawasan tersebut terus dikembangkan secara komprehensif.

Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng

Semenjak munculnya Bukit Sikunir sebagai objek wisata di Dataran Tinggi Dieng, kegiatan pariwisata di kawasan tersebut semakin menggeliat. Tak heran jika Pemerintah Provinsi Jawa Tengah beserta Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegera terus memacu pembangunan prasarana dan sarana secara terpadu, sehingga fasilitas dan daya dukung industri pariwisata lebih memadai.

Tidak hanya berfungsi sebagai kawasan wisata, Dataran Tinggi Dieng juga berperan sebagai Kawasan Strategis dengan fungsi sebagai kawasan lindung. Untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan wisata, Dataran Tinggi Dieng juga dipetakan menjadi dua kawasan, yaitu Kawasan Poros dengan objek wisata yang berperan sebagai ikon dan penggerak utama aktivitas pariwisata, serta Kawasan Jeruji, dengan objek wisata yang mendukung aktivitas pariwisata di Kawasan Poros.

Objek wisata yang saat ini sedang melambung adalah Sikunir dengan fenomena Golden Sunrise, menggema di seluruh nuasantara. Banyak wisatawan mengklaim bahwa Golden Sunrise Sikunir dengan perpaduan alam pegunungan yang begitu sempurna, menjadi fenomena sunrise terbaik di Nusantara.

Selain Sikunir, kawasan Telaga Warna juga kembali menggeliat, banyak diburu wisatawan dari berbagai daerah. Semenjak dibukanya Bukit Sidengkeng dan Batu Pandang Ratapan Angin, untuk menikmati pendangan spektakuler dua telaga kembar (Telaga Warna dan Telaga Pengilon), kawasan Telaga Warna kembali menarik minat para wisatawan.

Lihat ulasan lain tentang Dataran Tinggi Dieng.

Minggu, 18 Oktober 2015

Objek Wisata Bukit Sidengkeng Dieng

Dieng memang tak pernah berhenti menghadirkan kepuasan dan kekaguman bagi setiap wisatawan. Tak jarang orang yang sudah berkunjung ke Dieng ingin kembali merasakan suasana harmonis, romantis, dan dikelilingi pemandangan nan eksotis. Ya, hanya Dieng yang mampu memberikan segalanya bagi setiap orang. Suasana segar di pegunungan merupakan ciri khas Dataran Tinggi Dieng yang banyak diburu wisatawan, terutama dari kota-kota besar.

Salah satu objek wisata yang sangat populer adalah Telaga Warna. Untuk menikmati Si cantik Telaga Warna memang dapat dilakukan dari berbagai penjuru. Bukit Sidengkeng merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati keelokan Telaga Warna dan Telaga Pengilon, dua telaga kembar di kawasan Dieng Plateau. Objek wisata ini merupakan puncak dari beberapa perbukitan yang mengelilingi kawasan Telaga Warna.

Bukit Sidengkeng

Telaga Warna memang termasuk salah satu wanawisata, menyuguhkan pemandangan yang sangat elok, dengan warna-warni airnya, dan dikelilingi oleh perbukitan yang menjulang tinggi. Pesona Telaga Warna yang begitu jelita ini semakin memukau ketika dilihat dari atas Bukit Sidengkeng.

Untuk mencapai Bukit Sidengkeng memang cukup mudah, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit melalui jalur trekking dari pintu masuk Wanawisata Petak 9 Dieng. Kondisi jalur yang cukup mudah membuat Bukit Sidengkeng menjadi destinasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Bukit Sidengkeng

Pemandangan dari puncak Bukit Sidengkeng memang akan membuat setiap pengunjung terkagum-kagum. Sebuah view yang sangat eksotis, perpaduan antara dua telaga kembar di bagian bawah, dikelilingi oleh perbukitan hijau, serta berlatarbelakang pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Prau yang terlihat begitu perkasa.

Nama Sidengkeng sebenarnya hanya penalaran warga setempat, dimana perjalanan menuju ke puncak bukit tersebut terasa cukup berat, badan kita harus membungkuk-bungkuk (ndengkeng). Oleh karena itulah objek wisata yang menyuguhkan panorama eksotis ini disebut Bukit Sidengkeng.

Minggu, 11 Oktober 2015

Objek Wisata Telaga Pengilon Dieng

Telaga Pengilon merupakan salah satu objek wisata di Dieng Plateau, berada satu kawasan dengan Telaga Warna dan beberapa goa alam, seperti Goa Jaran dan Goa Sumur. Telaga Pengilon memiliki nuansa yang hening, penuh kesunyian, dan berbalut ketenangan, sehingga mampu memberikan kenyamanan bagi para pengunjungnya.

Terletak berdekatan dengan Telaga Warna, membuat dua telaga tersebut tampak seperti telaga kembar jika dilihat dari kejauhan. Kondisi airnya yang sangat jernih mampu menghadirkan perpaduan harmonis dengan air Telaga Warna yang tampak berwarna-warni.

Nama Telaga Pengilon diberikan lantaran air telaga tersebut tampak begitu jernih, bagaikan sebuah cermin raksasa. Dalam bahasa Jawa, kata "Pengilon" berarti "Cermin", lantaran memang kondisi airnya yang mampu memantulkan benda apa saja layaknya sebuah cermin.

Telaga Pengilon Dieng

Foto Telaga Pengilon


Keindahan Telaga Pengilon

Jika Anda ingin melihat dari dekat air Telaga Pengilon, hanya membutuhkan waktu beberapa menit berjalan kaki dari Telaga Warna, karena dua telaga tersebut hanya berjarak sekitar 150 meter. Di tepi Telaga Pengilon, wisatawan bisa menikmati pesona alam dengan bukit-bukit menjulang tinggi di sekelilingnya. Sebuah spot yang sangat bagus untuk para pemburu foto. Ekspresikan karya Anda dengan pengambilan foto-foto seni dari tepi Telaga Pengilon.

Telaga Pengilon Dieng

Foto Telaga Warna dan Telaga Pengilon


Mitos Telaga Pengilon

Konon Telaga Pengilon merupakan salah satu telaga yang dijadikan sebagai tempat mandi bidadari dari kahyangan. Setelah mandi, para bidadari bisa bercermin di Telaga Pengilon untuk melihat sisi baik dan baruk yang ada pada dirinya. Secara filosofis, berkaca di Telaga Pengilon merupakan upaya untuk mawas diri.

Penasaran dengan keindahan dan suasana mistis di Telaga Pengilon? Hubungi Calya Wisata untuk menemani perjalanan Anda ke Dieng.

Kamis, 08 Oktober 2015

Gunung Pakuwaja Dieng Wonosobo

Gunung Pakuwaja Dieng merupakan salah satu destinasi yang wajib dikunjungi oleh petualang sejati. Dari puncak bukit Pakuwaja, Anda bisa menyaksikan sajian pesona alam yang luar biasa. Inilah spot terbaik untuk menikmati landscape kawasan wisata Dieng yang bergunung-gunung. Dua telaga kembar, Telaga Warna dan Telaga Pengilon, tampak begitu anggun terlihat dari ketinggian, diselimuti kabut tipis pada siang hari, sehingga membuat pesona pemandangan indah terasa dihiasi suasana mistis.

Gunung Pakuwaja berada di sebelah Bukit Sikunir, yang namanya sudah melambung lebih dahulu sebagai destinasi wisata. Secara administratif masuk dalam wilayah Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Bagi para penggemar tracking, Pakuwaja tentu memiliki daya tarik tersendiri. Dengan ketinggian mencapai 2.410 meter di atas permukaan laut, Gunung Pakuwaja memiliki pesona yang tak kalah menariknya dengan Bukit Sikunir.

Gunung Pakuwaja Dieng

Pemandangan dari puncak Pakuwaja, Dieng


Salah satu keunikan Gunung Pakuwaja adalah keberadaan batu besar, berbentuk runcing, menjulang tinggi, menyerupai menhir atau paku raksasa, yang menurut kepercayaan masyarakat setempat merupakan pasaknya Pulau Jawa. Oleh karena keberadaan pasak inilah gunung tersebut diberi nama Gunung Pakuwaja.

Batu besar berbentuk paku tersebut diapit oleh bekas telaga yang airnya sudah mengering dan berbentuk seperti wajan atau penggorengan. Warga setempat menyebutnya Telaga Wurung. Menurut mitos yang berkembang di kawasan Dieng, air Telaga Wurung tersebut dialirkan menuju ke Telaga Cebong, yang berada di kaki antara Gunung Pakuwaja dan Sikunir.

Konon, menurut cerita legenda yang beredar di masyarakat Dieng, dikisahkan bahwa pada suatu masa, ketika Pulau Jawa belum berpenghuni dan terus bergejolak, Bathara Guru, dewa tertinggi dalam kisah pewayangan, mengambil sebagian puncak Gunung Himalaya, dan ditancapkan sebagai pasak tepat di tengah-tengah Pulau Jawa. Puncak inilah yang saat ini dikenal sebagai kawasan Dieng Plateau.

Jalur Pendakian Gunung Pakuwaja

Ada tiga jalur yang dapat dilalui untuk mencapai puncak Pakuwaja, yaitu Jalur dari Desa Parikesit, Desa Dieng (melalui jalur di depan Dieng Plateau Theater), dan Desa Sembungan. Dari ketiga jalur tersebut, jalur dari Desa Sembungan merupakan jalur terpendek, hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu setengah jam untuk mencapai puncak.

Karena belum ada tanda-tanda petunjuk jalan, para pendaki bisa bertanya kepada para petani yang banyak dijumpai di sepanjang jalur pendakian. Lebih disarankan menggunakan jasa pemandu yang sudah berpengalaman, terutama jika pendakian dilakukan pada malam hari.

Setengah lebih lereng Pakuwaja adalah lahan kentang, sehingga pendakian harus dilakukan melalui lahan-lahan milik petani. Setelah melewati lahan kentang, rerumputan ilalang setinggi dada siap menyambut perjalanan para pendaki yang tentu sedikit menyulitkan.

Lepas dari perjalanan yang cukup melelahkan dan tiba di Puncak Pakuwaja, wisatawan akan disambut dengan pemandangan yang tak kalah cantiknya dengan puncak-puncak lain di Sikunir. Sebuah sajian pemandangan yang khas, penuh misteri, dan bernuansa mistis.

Di batu raksasa berbentuk paku, terdapat goa yang dijadikan sebagai tempat meletakkan sesaji, berupa dupa, bunga, rokok, dll. Pada hari-hari tertentu, terutama pada malam Jumat Kliwon (dalam penanggalan Jawa) ada masyarakat yang masih melakukan ritual kepercayaan. Sementara di area Telaga Wurung, para pendaki bisa mendirikan tenda untuk menunggu momentum surise yang sangat dinantikan.

Minggu, 04 Oktober 2015

Gardu Pandang Tieng

Dieng memang memiliki berjuta pesona yang sangat menawan. Banyak objek wisata menarik untuk dikunjungi. Menyuguhkan pemandangan alam nan eksotis yang bisa dinikmati dari segala penjuru. Salah satu lokasi yang sering dijadikan sebagai tempat untuk menikmati keindahan panorama Dieng adalah Gardu Pandang Tieng. Tempat ini menjadi lokasi ideal untuk menikmati keindahan sunrise di kawasan wisata Dieng.

Gardu Pandang Tieng

Gardu Pandang Tieng berada di ketinggian 1789 meter di atas permukaan laut, secara administratif masuk dalam wilayah Desa Tieng, Kecamatan Kejajar. Lokasinya sebelum pintu masuk kawasan wisata Dieng, tepat setelah tanjakan 15%, dari arah Wonosobo sebelah kanan jalan. Banyak wisatawan yang menyempatkan transit di Gardu Pandang Tieng untuk menikmati hamparan ladang kentang dari ketinggian sebelum masuk ke kawasan wisata Dieng.

Gardu Pandang Tieng

Tak hanya menikmati keindahan kaki pegunungan Dieng, Gardu Pandang Tieng juga menjadi tempat alternatif untuk berburu sunrise. Salah satu keunggulan objek wisata ini adalah lokasinya yang mudah dijangkau. Berada di tepi Jalan Raya Wonosobo - Dieng, sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan. Tak mengherankan jika banyak wisatawan yang tidak sempat berburu sunrise ke Sikunir akan mengunjungi tempat ini saat pagi hari, terutama beberapa jam menjelang matahari terbit.

Gardu Pandang Tieng

Senin, 28 September 2015

Paket Wisata PreWedding Ke Dieng Plateau

Prewedding merupakan satu acara yang banyak diburu terutama oleh calon pengantin baru. Kali ini Calya Wisata menawarkan paket wisata yang benar-benar berbeda, inovasi dan terobosan yang merupakan kreatifitas sebuah tim yang solid. Berwisata sekaligus pengambilan foto-foto prewedding tentu merupakan satu perjalanan yang menarik, penuh dengan pengalaman tak terlupakan. Paket Wisata PreWedding Ke Dieng Plateau merupakan satu produk yang sengaja dirancang untuk memberikan fasilitas kepada calon pasangan atau pengantin baru. Hubungi kami di 085200096334 - 085600096011 - 087705597000.

Raih Pengalaman Paling Berharga, Prewedding ke Dieng

Wujudkan impian dan raih pengalaman paling berharga dalam perjalanan hidup Anda. Pengambilan foto prewedding sekaligus menikmati keindahan alam Dataran Tinggi Dieng, tentu menjadi satu momentum yang benar-benar berkesan. Pengalaman langka, unik, dan spektakuler.

Dengan tim handal yang penuh kreatifitas, berpengalaman, dan profesional dalam bidangnya, kami mampu merancang satu konsep spesial, Paket Wisata PreWedding Ke Dieng Plateau. Ya, pasti Anda sangat penasaran bagaimana pengalaman-pengalaman spektakuler dalam paket wisata kami. Segera bergabung bersama Calya Wisata untuk mendapatkan fasilitas superior dan layanan berkualitas istimewa.

Wisata Dieng

Kawasan Wisata Dieng


Biaya Paket Wisata PreWedding Ke Dieng Plateau

Tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk mendapatkan pengalaman spektakuler bersama Calya Wisata. Dapatkan Paket Wisata PreWedding Ke Dieng Plateau dengan biaya sebesar Rp 6.000.000,- untuk dua orang (satu pasang calon pengantin). Ambil keputusan tepat, sebelum momentum bersejarah dalam hidup Anda lewat.

Fasilitas dan Layanan
  • Fotografer Profesional
  • Cetak 16R 3 lembar
  • Dokumentasi file-file pilihan
  • Tiket masuk lokasi zona 1 (Telaga Warna, kawasan candi, bukit Sidengkeng, dan Batu Pandang Ratapan Angin)
  • Penginapan papan atas di wilayah Dieng
  • 4 kali makan
  • Sarana transportasi

Ketentuan
  • Paket tersebut untuk dua orang calon pengantin.
  • Jika calon pengantin mengajak peserta lain (perias atau penata busana), maka akan dikenakan tambahan biaya tersendiri, sebesar Rp 200.000,- per orang.
  • Jumlah peserta paling banyak 4 orang.
  • Uang muka sebesar 50% sebagai tanda jadi.

Jumat, 25 September 2015

Objek Wisata Batu Pandang Ratapan Angin Dieng

Dieng tak akan pernah berhenti menyuguhkan keindahan-keindahan alam nan eksotis. Selain kawasan Telaga Warna yang penuh dengan nuansa mistis, kompleks percandian yang menyuguhkan warisan budaya adi luhung, Bukit Sikunir dengan pesonan Golden Sunrise yang konon merupakan sunrise terindah di Indonesia, juga terdapat satu objek wisata lagi yang tak kalah menariknya, yakni Batu Pandang Ratapan Angin yang menawarkan view dua telaga kembar dari ketinggian.

Batu Pandang Ratapan Angin merupakan satu objek wisata yang tidak boleh ditinggalkan saat Anda berkunjung ke kawasan wisata Dieng. Pasalnya, objek wisata yang satu ini menawarkan pesona pemandangan alam sangat mengagumkan, sebuah lukisan mahakarya dari Sang Pencipta. Terdapat berbagai spot menarik untuk pengambilan foto-foto seni, maupun selfie, tak mengherankan jika kawasan ini selalu diburu oleh wisatawan untuk mengabadikan kunjungannya ke Dieng Plateau.

Batu Pandang Ratapan Angin berada di dekat Gunung Pakuwaja, Dieng, di sebelah selatan kawasan Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Wisatawan bisa menuju ke objek wisata tersebut melalui pintu masuk yang berada satu lokasi dengan Dieng Plateau Theater. Dari pintu parkir Dieng Plateau Theater ada petunjuk arah untuk menuju Batu Pandang Ratapan Angin.

Batu Pandang Ratapan Angin

Akses Jalan Ke Batu Pandang Ratapan Angin


Jalan setapak yang tersusun atas ratusan anak tangga akan membibing Anda untuk menikmati sajian pesona alam yang sangat mengagumkan. Memang dibutuhkan stamina cukup kuat agar bisa mencapai lokasi. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena jalur yang dilalui sudah ditata sedemikian rupa, sehingga memudahkan para pengunjung. Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk mencapai lokasi di ketinggian.

Batu Pandang Ratapan Angin

Tracking Ke Batu Pandang Ratapan Angin


Kelelahan Anda akan terbayar begitu mencapai area batu pandang. Sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan terpampang di depan mata. Wisatawan akan menyaksikan sajian pemandangan eksotis dua telaga kembar dari ketinggian. Saatnya berburu spot paling menarik untuk mengabadikan perjalanan liburan Anda.

Batu Pandang Ratapan Angin

Melepas Lelah Saat Perjalanan Ke Batu Pandang Ratapan Angin


Sebuah perjalanan liburan yang sangat memuaskan, tak cukup rasanya waktu 1-2 jam saja untuk menikmati keindahan yang begitu menawan. Tak jarang area di Bukit Sidengkeng ini dijadikan sebagai lokasi pengambilan foto prewedding. Hampir setiap pengunjung merasa terkagum-kagum dengan pesona keindahan panorama alam yang benar-benar memanjakan mata.

Batu Pandang Ratapan Angin

Pesona Pemandangan Batu Pandang Ratapan Angin


Penasaran dengan Batu Pandang Ratapan Angin? Hubungi kami, Calya Wisata - 085200096334, 085600096011, 087705597000, untuk mempersiapkan seluruh akomodasi perjalanan Anda.

Selasa, 22 September 2015

Objek Wisata Kawah Sikidang Dieng

Kawah Sikidang adalah salah satu objek wisata yang berada di kawasan vulkanik Dataran Tinggi Dieng, merupakan kawah yang paling populer dibanding kawah-kawah lain di Dieng karena memiliki akses paling mudah untuk dijangkau. Kawah seluas 200 m2 ini berada di wilayah Desa Dieng Kulon, hanya berjarak kurang lebih 800 meter dari objek wisata Telaga Warna dan 1,5 kilometer dari Kompleks Candi Arjuna.

Berada di area datar, dikelilingi batuan belerang, dan mengepulkan uap panas disertai gejolak air mendidih berwarna kelabu. Kandungan belerang yang sangat tinggi membuat kawah tersebut mengeluarkan bau sangat menyengat, sehingga wisatawan yang berkunjung harus menggunakan masker sebagai penutup hidung. Namun begitu, bau menyengat tersebut tidak menghalangi minat wisatawan untuk berkunjung.

Kawah Sikidang

Kawah Sikidang


Nama Kawah Sikidang sangat populer, karena memang memiliki karakter sangat unik, dimana lubang utama semburan lumpur mendidih selalu berpindah-pindah tempat dalam satu area yang luas. Oleh karena itulah, penduduk setempat memberinya nama Kawah Sikidang, bagaikan seekor kidang (rusa) yang selalu melompat-lompat dari satu tempat ke tempat lain.

Kawah Sikidang menghadirkan nuansa lain di kawasan wisata Dieng. Pemandangan alam nan hijau menyegargan mendadak lenyam dari pandangan mata begitu Anda memasuki area kawah. Sejauh mata memandang tampak hamparan tanah dan batuan belerang yang tampak tandus. Area perbukitan yang terlihat jauh mengelilingi area kawah memberikan kesan bahwa area tersebut menyerupai sebuah kaldera yang sangat besar.

Kawah Sikidang

Lokasi Kawah Sikidang


Perlu diingat, saat Anda mengunjungi lokasi kawah Sikidang, dilarang untuk menyalakan api atau rokok karena sangat berbahaya. Wisatawan juga harus hati-hati saat melangkah, pilihlah area tanah yang kering sebagai pijakan. Di beberapa tempat terlihat tanah mengeluarkan asam dari lubang-lubang kecil. Tanah tersebut sangat berbaya karena sangat rapuh. Hindari berjalan kaki di sekitar tanah yang tampak basah, apalagi mengeluarkan asap.

Bau belerang sangat menyengat, semakin mendekati kawah, bau terasa semakin kuat dan menusuk hidung. Wisatawan bisa membeli masker yang dijajakan oleh warga setempat di lokasi wisata. Tak jauh dari tempat parkir, Anda akan menjumpai kios-kios pedagang yang menjajakan cinderamata, makanan dan minuman, dll.

Minggu, 20 September 2015

Rangkaian Acara Opentrip Gelar Budaya Babad Dieng

Even Gelar Budaya Babad Dieng dimulai tanggal 14-18 Oktober 2015. Untuk menghemat waktu liburan dan biaya perjalanan para wisatawan, kami menyelenggarakan Open Trip selama 4 hari 3 malam, dimulai tanggal 15 Oktober dan selesai tanggal 18 Oktober 2015. Untuk memberikan deskripsi lebih detail mengenai even tersebut, berikut kami berikan rangkaian acara Open Trip Gelar Budaya Babad Dieng.

Gelar Budaya Babad Dieng

Susunan Acara Opentrip Gelar Budaya Babad Dieng


15 Oktober 2015
  • 09.00
    Penjemputan di Meeting Point
    Lokasi : Yogyakarta/Purwokerto
  • 09.00 - 12.00
    Perjalanan ke Wonosobo
  • 12.00 - 13.00
    Istirahat dan Makan Siang
    Lokasi : Wonosobo
  • 13.00 - 14.00
    Melanjutkan perjalanan di Dieng
  • 14.00 - 15.00
    Pendaftaran Peserta Opentrip ke Pokdarwis Sembungan (Untuk Rute Sikunir)
    Lokasi : Desa Sembungan
  • 15.00
    Checkin penginapan
    Peserta disarankan istirahat, karena pendakian ke Bukit Sikunir dimulai jam 04.00 WIB
    Lokasi : Dieng
16 Oktober 2015
  • 03.00 - 04.00
    Persiapan pendakian Bukit Sikunir
  • 04.00 - 04.45
    Pendakian Bukit Sikunir
    Bagi yang beragama Islam, sholat subuh bisa dilakukan di atas bukit
  • 04.45 - 05.30
    Menanti kemunculan Golden Sunrise
    Lokasi : Puncak Bukit Sikunir
  • 05.30 - 07.00
    Berburu momentum sunrise paling Indah. Cari spot paling ideal untuk mengabadikan kunjungan Anda.
  • 07.00 - 08.00
    Bersantai sambil menikmati keindahan pemandangan dari puncak Sikunir. Berfoto-foto untuk mengambil gambar terbaik.
  • 08.00 - 08.30
    Peserta Opentrip turun ke basecamp
  • 08.30 - 09.00
    Menikmati minuman kopi/teh hangat
    Sarapan
    Menyaksikan pertunjukan Kesenian Tradisional
    Lokasi : Lapangan Desa Sembungan
  • 09.00 - 11.00
    Seminar dan sarasehan Budaya
    Lokasi : Suharto whitlem
  • 11.00 - 13.00
    Istirahat
    Makan siang
  • 13.00 - 15.00
    Pameran Benda-benda Pusaka
    Lokasi : Homestay Ratu
  • 15.00
    Kembali ke homestay dan istirahat
17 Oktober 2015
  • 07.00 - 08.00
    Sarapan
  • 08.00 - 09.00
    Menikmati pemandangan eksotis Telaga Warna saat pagi hari
  • 09.00 - 10.00
    Menyaksikan Film Dokumenter di Dieng Plateau Theater
  • 10.00 - 11.00
    Kawah Sikidang
  • 11.00 - 12.00
    Kompleks Candi Arjuna
  • 12.00 - 13.00
    Makan siang
  • 13.00
    Kembali ke homestay dan istirahat
    acara dilanjutkan malam hari
  • 18.00 - 18.30
    Pembukaan Tari Pendet dari Bali
    Lokasi : Pendopo Eks Dieng Djaya
  • 19.30 - 21.00
    Opera Mahabarata (Sendratari Semar Mbangun kahyangan)
    Lokasi : Pendopo Eks Dieng Djaya
  • 21.15 - 21.30
    Sendratari Ngupadi
    Lokasi : Pendopo Eks Dieng Djaya
  • 21.30 - 22.00
    Doa bersama Lintas Agama
    Penyalaan Lentera 1001 Impian
    Penulisan Doa diatas Bambu dimasukan ke Gentong Besar 1001 Impian/angan
    (ditutup dengan tari Mahapati dari bali)
    Lokasi : Pendopo Eks Dieng Djaya
18 Oktober 2015
  • 10.00 - 10.30
    Sendratari Hangruwat
    Lokasi : Pendopo Eks Dieng Djaya
  • 11.00 - 11.45
    Tradisi Momongi
    Kembul bujana dan Ngarap berkah Apem Dieng
    Lokasi : Pendopo Eks Dieng Djaya
  • 11.45 - 12.00
    Sendratari Kidung Serayu
    Lokasi : Pendopo Eks Dieng Djaya
  • 12.00 - 12.30
    Pembagian Hadiah Lomba
    Lokasi : Pendopo Eks Dieng Djaya
  • 12.30 - 13.00
    Penutup
    Lokasi : Pendopo Eks Dieng Djaya

Kamis, 17 September 2015

Deskripsi Singkat Objek Wisata Dieng

Tak lengkap rasanya kunjungan Anda ke Dataran Tinggi Dieng jika tidak mengetahui bagaimana objek wisata di kawasan tersebut. Untuk membantu para traveler dalam menyusun agenda perjalanan, berikut kami sajikan Deskripsi Singkat Objek Wisata Dieng.

Telaga Menjer
Menikmati keindahan alam di telaga menjer. Telaga menjer merupakan danau vulkanik yang terbentuk akibat letusan Gunung Pakuwaja ribuan tahun silam. Wisatawan bisa berjalan-jalan mengitari telaga, menikmati suasana romantis di sekitar telaga, atau menyewa perahu berkeliling telaga.

Telaga Warna
Menikmati pemandangan unik Telaga Warna, salah satu telaga yang penuh mitos dan sangat kental dengan nuansa mistis. Di area wisata tersebut, pengunjung juga dapat melihat beberapa goa alam yang sering dijadikan sebagai tempat bertapa. Di dekat telaga warna, terdapat satu telaga lagi yang diberi nama Telaga Pengilon, dengan air sangat jernih bagaikan kaca.

Kawah Sikidang
Merupakan kawah paling unik di Dieng, kawah yang bisa berpindah tempat. Tak mengherankan jika masyarakat setempat memberinya nama Kawah Sikidang, bagaikan seekor kidang (rusa) yang melompat dari satu tempat ke tempat lain.

Kompleks Candi Arjuna dan Gathotkaca
Menurut buku Mata Air Peradaban, kompleks percandian Dieng merupakan candi tertua di Pulau Jawa, bahkan diduga tertua di Indonesia. Dari sinilah mata air peradaban nusantara terus mengalir dan berkembang hingga sekarang. Wisatawan bisa menyaksikan sendiri bagaimana warisan budaya adi luhung di kawasan Dataran Tinggi Dieng.
OPEN TRIP DIENG

Kawasan Wisata Dieng


Dieng Plateau Theater
Menyaksikan film dokumenter berdurasi 24 menit tentang Dieng. Disinilah kita bisa mengetahui berbagai informasi penting tentang Dieng, mulai dari sejarah, peristiwa-peristiwa penting, objek wisata, hingga kondisi sosial ekonomi setempat.

Batu Pandang Ratapan Angin
Sebuah bukit kecil yang berada di dekat Dieng Plateau Theater. Wisatawan bisa menikmati pesona dua telaga kembar (Telaga Warna dan Telaga Pengilon) dari ketinggian. Sajian panorama alam yang sangat eksotis, cocok untuk foto seni maupun selfie. Abadikan kunjungan Anda ke Dieng Plateau dari atas bukit.

Tuk Bima Lukar
Salah satu situs bersejarah, peninggalan Hindu Kuno. Sebuah tempat yang konon pada jaman dahulu mata air ini dijadikan sebagai tempat bersuci sebelum memasuki kawasan Candi. Jejak kekunoan tampak pada dua Jaladwara yang terbuat dari batu lingga dan tumpahan air berupa Yoni.

Harga Tiket Masuk Objek Wisata Dieng

Berwisata ke Dieng memang menjadi salah satu agenda liburan yang menyenangkan. Pasalnya, kawasan wisata Dieng Plateau memiliki daya tarik sangat unik, yaitu perpaduan sempurna antara keindahan alam dan warisan adi luhung. Disamping itu, Dieng juga memiliki ikatan historis yang cukup kental terhadap perkembangan peradaban Nusantara.

Bagi Anda yang sedang merencanakan liburan ke Dieng, mungkin ingin mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli tiket masuk lokasi. Estimasi biaya perjalanan merupakan satu hal yang sangat penting agar liburan bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana. Salah satu yang harus diperhitungkan adalah tiket masuk lokasi.

Berapa harga tiket masuk ke lokasi wisata di kawasan Dieng?

Berikut daftar harga tiket masuk beberapa lokasi wisata Dieng yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk menyusun Rencana Anggaran Perjalanan, terutama bagi pelaku bisnis dan perusahaan.
Wisata Dieng

Kawasan Wisata Dieng

  • Tiket Masuk Kawasan Dieng : Rp 2.000,-/orang
  • Telaga Menjer : Rp 3.000,-/orang
  • Agrowisata Perkebunan Teh Tambi
    • Paket Standar Rp 27.500,-/orang, minimal 10 orang
    • Paket Eksklusif Rp 55.000,-/orang, minimal 20 orang
    • Paket Eksklusif Outbond Game Rp 115.000,-/orang, minimal 20 orang
  • Telaga Warna : Rp 5.000,-/orang (weekday) - Rp 7.500,-/orang (weekend)
  • Dieng Plateau Theater : Rp 4.000,-/orang
  • Batu Pandang Ratapan Angin: Rp 10.000,-/orang
  • Candi Arjuna + Kawah Sikidang : Rp 10.000,-/orang
  • Museum Kailasa : Rp 5.000,-/orang
  • Candi Bima : Rp 5.000,-/orang
  • Bukit Sidengkeng : Rp 3.000,-/orang
  • Bukit Sikunir : Rp 6.000,-/orang
  • Gunung Prau : Rp 6.000,-/orang
  • Sumur Jalatunda : Rp 5.000,-/orang
  • Dieng Water Park : Rp 20.000,-/orang untuk dewasa dan Rp 15.000,-/orang untuk anak-anak
  • Kawah Sileri : Rp 5.000,-/orang
  • Kawah Candradimuka : Rp 5.000,-/orang
  • Telaga Merdada : Rp 5.000,-/orang
Daftar harga tersebut merupakan harga terbaru dan secara berkala kami update, sehingga bisa menjadi sumber informasi yang akurat bagi para traveler. Selain itu, untuk beberapa lokasi wisata yang membutuhkan petualangan dan beresiko, harga sudah termasuk asuransi.

Selasa, 15 September 2015

GELAR BUDAYA BABAD DIENG

Nikmati dan saksikan event sepktakuler perpaduan keindahan alam yang eksotis dan warisan budaya adi luhung dalam GELAR BUDAYA BABAD DIENG. Sebuah event yang luar biasa, menggali keharmonisan dalam aspek wisata alam dan budaya, sekaligus menguak sisi historis kawasan wisata Dieng. Dapatkan segera pengalaman liburan yang sangat berkesan dan tidak akan pernah Anda dapatkan dimanapun kecuali dalam Paket Wisata Gelar Budaya Babad Dieng.

Paket Wisata Gelar Budaya Babad Dieng

Dapatkan momentum spesial dalam hidup Anda, ikuti Open Trip "Gelar Budaya Babad Dieng" yang kami selenggarakan pada tanggal 15-18 Oktober 2015. Dapatkan paket paling menarik dalam liburan Anda. Agendakan Dieng dalam perjalanan liburan ke depan. Hadiri event paling fenomenal di seluruh Nusantara, "Gelar Budaya Babad Dieng". Ikuti perjalanan wisata paling spektakuler selama 4 hari 3 malam di Dieng.

Wisatawan akan dimanjakan dengan berbagai kegiatan menarik, mulai dari trip Golden Sunrise SIKUNIR, menghadiri pameran benda-bennda pusaka, pertunjukan Sendra Tari, Lantunan Doa Seribu Lentera, hingga momen spesial Gentong Seribu Satu Angan. Penasaran bagaimana serunya Gelar Budaya Babad Dieng? Hubungi Calya Wisata di 0852 0009 6334, 0856 0009 6011, 0877 0559 7000 untuk mendapatkan paket wisata Dieng selama 4 hari 3 malam.

Meeting Point

  • Yogyakarta
  • Purwokerto

Harga Paket Wisata Gelar Budaya Babad Dieng

  • Untuk kuota peserta sebanyak 5-6 orang, biaya perjalanan sebesar Rp. 1.750.000,- per peserta.
  • Untuk kuota sebanyak 7-10 orang, biaya perjalanan sebesar Rp. 1.625.000,- per peserta.
Biaya tersebut sudah termasuk penginapan, transportasi, tiket Gelar Budaya Babad Dieng, Souvenir, makan sebanyak 9 kali, T-Shirt, tiket wisata zona 1 Dieng, dan Tour Leader handal.

GELAR BUDAYA BABAD DIENG

Gelar Budaya Babad Dieng Bersama Calya Wisata


Kegiatan Gelar Budaya Babad Dieng

  • Trip Golden Sunrise Bukit Sikunir
  • Objek Wisata Zona 1 Dieng (Telaga Warna, Kawah Sikidang, Dieng Plateau Theater, dan Kompleks Candi Arjuna).
  • Pameran benda-benda pusaka asli Dieng, diperkirakan berasal dari ribuan tahun yang lalu.
  • Lantunan Doa Seribu Lentera
  • Momen Gentong Seribu Satu Impian
  • Pertunjukan Sendra Tari Pendet
  • Pertunjukan Sendra Tari Semar Mbangun Kayangan
  • Pertunjukan Sendra Tari Ngupadi
  • Pertunjukan Sendra Tari Margapati
  • Pertunjukan Sendra Tari Hayuningrat
  • Pertunjukan Sendra Tari Kidung Serayu
Untuk lebih datilnya itinerary even tersebut, lihat pada artikel Rangkaian Acara Opentrip Gelar Budaya Babad Dieng

Selasa, 08 September 2015

Open Trip Ke Dieng Wonosobo

Banyaknya permintaan OPEN TRIP KE DIENG WONOSOBO, terutama dari traveler perorangan yang ingin berlibur ke Dieng, tentu harus direspon secara positif. Oleh karena itulah Calya Wisata menyediakan layanan OPEN TRIP DIENG untuk mengakomodir wisatawan individu dari berbagai kota, sehingga wisatawan memiliki keleluasaan dalam agenda liburannya. Bergabung dalam program Open Trip Dieng yang kami selenggarakan merupakan pilihan tepat, karena Calya Wisata didukung oleh tim profesional dan memiliki pengalaman tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik.

Biaya Open Trip Dieng

  • Rp 500.000,-/pax untuk meeting point Yogyakarta/Purwokerto
  • Rp 750.000,-/pax untuk meeting point Jakarta

Meeting Point Open Trip Dieng

  • Jakarta
  • Yogyakarta
  • Semarang
  • Solo
  • Purwokerto

OPEN TRIP DIENG

Kawasan Wisata Dieng


Tanggal Pemberangkatan Open Trip Dieng

  • Open Trip Dieng Yogyakarta
    Desember 2015
  • Open Trip Dieng Purwokerto
    Desember 2015
  • Open Trip Dieng Solo
    7 November 2015
  • Open Trip Dieng Semarang
    24 Oktober 2015
  • Open Trip Dieng Jakarta
    09 Oktober 2015

Fasilitas program Open Trip Dieng Calya Wisata

  • Transportasi
  • Penginapan eksekutif atau hotel berbintang
  • Makan 3x (prasmanan)
  • Snack
  • Tiket Masuk Lokasi Wisata Dieng
  • Souvenir cantik
  • Tour Leader
  • Dokumentasi Profesional

Ketentuan Open Trip Dieng

Untuk mengikuti program open trip Dieng dari Calya Wisata, peserta harus mengikuti beberapa ketentuan yang sudah kami tetapkan, yaitu:
  • Peserta membayar uang pendaftaran sesuai dengan tarif yang tertera di atas.
  • Jumlah peserta minimal terdiri dari 5 (lima) orang
  • Jika pada saat hari pemberangkatan jumlah peserta tidak memenuhi kuota sebanyak 5 (lima) orang, kami akan menawarkan 2 pilihan untuk masing-masing peserta, yaitu:
    • Kegiatan open trip akan kami reschedule pada bulan berikutnya.
    • Kegiatan open trip tetap dilaksanakan, tetapi harga disesuaikan dengan jumlah peserta yang ikut.

Jadwal kegiatan Open Trip Dieng Calya Wisata

Untuk jadwal kegiatan disesuaikan dengan meeting point yang telah ditentukan. Pemberangkatan dari Jakarta atau Bandung jelas membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai di Kabupaten Wonosobo, dibanding pemberangkatan dari kota-kota lain di sekitar Wonosobo. Oleh karena itu, penetapan jadwal kegiatan untuk masing-masing program open trip berbeda satu sama lain. Dengan begitu, waktu berlibur Anda akan jauh lebih efisien dan wisatawan mendapatkan pengalaman liburan yang memuaskan. Klik pada link di bawah ini untuk melihat Jadwal Kegiatan Open Trip Dieng.

FAQ ( Frequently Asked Question ) Open Trip Dieng

Berikut beberapa FAQ atau pertanyaan yang sering muncul tentang open trip Dieng Calya Wisata:

Apa Itu Open Trip?

Open trip adalah salah satu model dalam sebuah program wisata, dimana peserta kegiatan wisata tersebut merupakan individu yang digabung dengan peserta lain dalam satu paket. Biasanya jadwal tour sudah ditetapkan, dan jumlah peserta menggunakan kuota yang sudah ditetapkan. Dengan mengikuti program open trip, seseorang bisa mengikuti perjalanan wisata tanpa membawa rombongan sendiri.

Apa Itu Open Trip Dieng?

Open Trip Dieng adalah salah satu program wisata ke Dieng yang dikeluarkan oleh Calya Wisata, sebagai penyedia layanan wisata, untuk mengakomodir wisatawan individu yang ingin berlibur ke Dieng.

Apakah Peserta Open Trip Bisa Menentukan Tanggal Keberangkatan?

Tidak bisa, tanggal keberangkatan sudah ditentukan oleh pihak Calya Wisata sebagai penyelenggara kegiatan Open Trip Dieng.

Apakah Peserta Bisa Menentukan Meeting Point?

Tidak bisa, meeting point juga sudah ditentukan oleh pihak Calya Wisata.

Berapa Jumlah Kuota Peserta Open Trip Dieng?

Jumlah kuota peserta Open Trip Dieng adalah 5 (lima) orang.

Bagaimana Jika Pada Tanggal Pemberangkatan Kuota Peserta Open Trip Tidak Terpenuhi?

Jika terjadi kondisi demikian, pihak Calya Wisata akan memberikan dua opsi, yaitu:
  • Tanggal pemberangkatan ditunda pada bulan berikutnya.
  • Open Trip Dieng tetap dilaksanakan, tetapi biaya disesuaikan dengan jumlah peserta yang ada.

Bagaimana Cara Mendaftar Program Open Trip Dieng

Hubungi langsung ke pihak Calya WIsata di nomor 085200096334, 085600096011, atau 087705597000. Calon peserta juga bisa menghubungi kami melalui email, klik di sini.

Dapatkan teman baru dalam program Open Trip Dieng Calya Wisata

Kemampuan tim Calya Wisata untuk mewujudkan kebersamaan selama dalam perjalanan, baik antar peserta maupun peserta dengan tim Calya Wisata, menjadikan keunggulan tersendiri, sehingga banyak wisatawan yang memiliih Open Trip Dieng bersama kami. Perjalanan akan terasa lebih nyaman dan menyenangkan jika dibangun dengan kebersamaan dan nuansa kekeluargaan.

Jumat, 04 September 2015

Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau)

Dieng adalah dataran tinggi di Jawa Tengah, secara administratif sebagian wilayahnya masuk dalam Kabupaten Wonosobo dan sebagian masuk Kabupaten Banjarnegara. Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan pegunungan raksasa, terdiri dari beberapa gunung, serta memiliki beberapa puncak kecil dan banyak kawah aktif. Pegunungan tersebut terletak di sebelah barat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, dua gunung kembar di Kabupaten Wonosobo.

Boleh dikatakan bahwa Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata dataran tinggi tersebut adalah 2.000 meter di atas permukaan laut. Suhu rata-rata 12—20 °C pada siang hari dan 6-10 °C pada malam hari. Namun pada musim kemarau, antara bulan Juli hingga Agustus, suhu udara di dataran tinggi Dieng dapat mencapai 0 °C, bahkan tidak jarang mencapai -6 °C. Oleh karena itu, jika Anda berkunjung ke Dieng pada bulan-bulan tersebut, bukan tidak mungkin akan menjumpai embun beku (embun es), yang oleh warga sekitar disebut bun upas.

Dataran Tinggi Dieng

Foto Dataran Tinggi Dieng


Penggunaan Nama Dieng

Secara administratif Dieng sebenarnya merupakan nama bagi Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, dan Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Kedua desa tersebut termasuk desa terpencil di Jawa Tengah. Namun, saat ini penggunaan nama Dieng banyak ditujukan untuk menyebut kawasan wisata di dataran tinggi tersebut.

Asal Nama Dieng

Nama Dieng berasal dari bahasa kawi, yakni "Di" yang berarti tempat dan "Hyang" yang berarti dewa. Sehingga secara etimologis nama Dieng berarti tempat bagi para dewa. Memang, dalam buku berjudul "Mata Air Peradaban", disebutkan bahwa Dieng merupakan tempat yang disucikan bagi umat Hindu Kuno, yang konon memindahkan tempat suci tersebut dari Puncak Himalaya ke Dieng. Tak mengherankan jika di Dieng banyak berdiri bangunan-bangunan bersejarah yang menjadi representasi peribadatan umat Hindu.

Kawasan Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan dengan aktivitas vulkanik sangat tinggi. Para ahli memperkirakan bahwa kawasan Dieng merupakan kaldera raksasa dengan tepi gunung-gunung yang berada di sekitarnya. Jika mengeksplorasi seluruh dataran tinggi Dieng, wisatawan akan menjumpai banyak kawah-kawah aktif yang mengeluarkan material vulkanik, baik berupa gas, uap air, dll. Kondisi tersebut tentu sangat berbahaya bagi penduduk yang menghuni wilayah tersebut.

Tak hanya berpotensi mengeluarkan gas beracun, tetapi juga material vulkanik lain, seperti letusan lumpur. Oleh karena itulah, Dieng menjadi kawasan yang semestinya diwaspadai. Berbagai potensi bahaya yang dimungkinkan bisa terjadi di wilayah Dataran Tinggi Dieng antara lain semburan gas beracun, letusan lumpur dan material vulkanik lain, tanah longsor, bahkan banjir.

Salah satu tragedi paling tragis yang pernah terjadi di Dieng adalah letusan kawah Sinila pada tahun 1979. Letusan tersebut mengakibatkan retakan tanah hingga ke kawah Timbang yang mengeluarkan gas CO2 sangat tinggi. Akibatnya gas beracun dari kawah Timbang keluar melalui retakan tanah yang diakibatkan letusan kawah Sinila. Dalam tragegi tersebut, tercatat 149 orang meninggal dunia akibat menghirup gas beracun.

Selain kawah, dataran tinggi Dieng juga memiliki banyak danau vulkanik yang memiliki air dengan kandungan belerang sangat tinggi berwarna khas kekuningan hingga kehijauan. Salah satu danau yang sangat populer dan menjadi destinasi wisata favorit adalah Telaga Warna.

Lihat selengkapnya di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng.

Kawah-kawah Di Dataran Tinggi Dieng

Kawah-kawah di Dieng tergolong kawah aktif, dan menjadi kepundan bagi aktivitas vulkanik di dataran tinggi tersebut. Pemantauan terhadap aktivitas kawah dilakukan oleh PVMBG melalui Pos Pengamatan Dieng yang berada di Kecamatan Karangtengah. Berikut beberapa kawah di dataran tinggi Dieng.
  • Candradimuka
  • Sibanteng
  • Siglagah
  • Sikendang, berpotensi gas beracun
  • Sikidang
  • Sileri
  • Sinila, berpotensi gas beracun
  • Timbang, berpotensi gas beracun

Gunung Di Dataran Tinggi Dieng

Dieng memiliki beberapa gunung di sekelilingnya. Yang sangat populer dan sedang naik daun adalah Gunung Prau dan Sikunir. Kedua gunung tersebut menjadi buruan para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Berikut beberapa gunung di dataran tinggi Dieng.
Gunung Prau (2.565 mdpl)
Gunung Pakuwaja (2.595 mdpl)
Gunung Sikunir (2.463 mdpl)

Danau Vulkanik Di Dataran Tinggi Dieng

Dieng memiliki banyak danau vulkanik yang saat ini dikelola sebagai destinasi wisata. Beberapa diantaranya adalah:
  • Telaga Warna
  • Telaga Cebong
  • Telaga Merdada
  • Telaga Pengilon
  • Telaga Dringo
  • Telaga Nila

Obyek Wisata Di Dataran Tinggi Dieng

Golden Sunrise Sikunir Dieng

Wisatawan Menantikan Sunrise Di Sikunir Dieng


  • Gardu Pandang Tieng
  • Tuk Bima Lukar
  • Kompleks percandian, terdiri dari Kompleks Candi Arjuna, Kompleks Candi Gathotkaca, Kompleks Candi Dwarawati, dan Candi Bima.
  • Gangsiran Aswatama, merupakan drainase kuno.
  • Telaga Warna dan Telaga Pengilon
  • Goa-goa alam, seperti goa semar, goa sumur, dan goa jaran.
  • Batu Pandang Ratapan Angin
  • Air Terjun Sikarim
  • Telaga Cebong
  • Bukit Sikunir
  • Puncak Teletubbies Gunung Prau
  • Telaga Merdada
  • Kawah Sikidang
  • Kawah Candradimuka
  • Sumur Jalatunda

Aktivitas Pertanian Di Dataran Tinggi Dieng

Selain menjadi destinasi wisata, Dieng juga merupakan daerah penghasil sayuran dengan tanaman kentang sebagai komoditas utama. Selain itu, beberapa jenis sayur yang sering dijadikan sebagai tanaman penyela adalah kubis dan wortel. Selain tanaman sayuran, Dataran Tinggi Dieng juga dikenal dengan produk khasnya, yaitu Carica dan Purwaceng. Dua komoditas tersebut merupakan komoditas paling langka dan jarang ditemui di daerah lain. Namun sayangnya, tingginya akitvitas pertanian di Dieng mengakibatkan terjadinya penggundulan hutan besar-besaran untuk dikonversi sebagai lahan pertanian.

Referensi :

https://id.wikipedia.org/wiki/Dieng

Rabu, 02 September 2015

Candi Dieng

Candi Dieng merupakan warisan sejarah yang berada di wilayah dataran tinggi Dieng, di ketinggian kurang lebih 2000 meter di atas permukaan laut. Candi-candi di dataran tinggi Dieng merupakan peninggalan Hindu, beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun oleh beberapa generasi, yaitu sekitar abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi. Diduga Candi Dieng merupakan candi tertua di Pulau Jawa, dan hingga saat ini belum ditemukan bukti-bukti tertulis yang mampu mengungkap sejarah keberadaannya. Namun begitu, beberapa penulis dan pakar sejarah menyimpulkan bahwa Candi Dieng menjadi tonggak perkembangan peradaban di Pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya.

Sejarah Candi Dieng

Diperkirakan Candi Dieng dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya, salah satu wangsa terbesar di Pulau Jawa yang mencapai puncak kejayaannya pada jaman Majapahit. Beberapa ahli berpendapat bahwa candi Dieng dibangun melaui dua tahap yaitu tahap pertama berlangsung di akhir abad ke-7 Masehi hingga seperempat abad ke-8 Masehi. Sedangkan tahap kedua berlangsung sekitar abad ke-8 Masehi hingga abad ke-13 Masehi. Berdasarkan dari bentuknya, diperkirakan beberapa candi yang dibangun pada tahap pertama merliputi Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi dan Candi Gatutkaca.

Meskipun prasasti tertua di Indonesia ditemukan di Kuta dan prasasti tertua di Pulau Jawa ditemukan di Bogor, ditepi sungai Ciaruteun, namun peninggalan arsitektural dan monumental (terbuat dari batu) baru dimulai pada abad ke-8 Masehi. Sehingga banyak ahli dan penulis yang meyakini bahwa Candi Dieng merupakan bangunan monumental pertama di Indonesia. Tak mengherankan jika dalam buku berjudul "Mata Air Peradaban", disebutkan bahwa Candi Dieng kemungkinan telah dibangun pada masa Kerajaan Holing atau Kaling. Lebih jauh lagi, dalam buku tersebut diungkapkan bahwa Dieng memiliki peran penting dalam konstelasi sosial politik yang signifikan.

Candi Dieng

Segi Lokasi Candi Dieng

Dari segi lokasi, pembangunan candi-candi di Dieng telah memenuhi ketentuan dan aturan yang telah digariskan dalam kitab-kitab Vastusastra. Ada beberapa kitab Vastusastra, antara lain Manasara, Silpa-prakasa, dan Visnudhamottaram. Terutama jika mengacu pada kitab Manasara, pembangunan Candi Dieng telah memenuhi hampir semua ketentuan dan aturan, diantaranya adalah berada di pegunungan atau puncak bukit, hutan, mata air (Tuk Bima Lukar), dan telaga (Bale kambang). Konon, kriteria tempat seperti itu menjadi kesenangan para dewa. Pembangunan candi di wilayah pegunungan dimaksudkan agar candi-candi tersebut memiliki kedekatan dengan "puncak", yang diinterpretasikan sebagai pusat kosmis sekaligus kahyangan para dewa.

Candi Dieng

Arsitektur Candi Dieng

Diperkirakan sebelum abad ke-8 Masehi, kemungkinan bangunan-bangunan terbuat dari bahan ringan, seperti kayu dan bambu. Bangunan dari bahan ringan tersebut ada di kompleks percandian Dieng, yakni di Situs Darmasala. Diperkirakan bangunan dari bahan kayu atau bambu pernah dibangun di atas bangunan profan yang saat ini sudah hancur, tinggal pondasi dan umpak-umpak saja.

Secara arsitektural, Candi Dieng memperlihatkan tipe ideal budaya peralihan, yakni peralihan dari bangunan berbahan kayu ke bangunan berbahan batu. Selain itu, peralihan juga tampak pada gaya arsitekturnya, yaitu dari arsitektur India ke gaya lokal. Candi-candi yang dibangun pada masa klasik awal secara sepintas tampak seperti bangunan candi di India. Namun, jika dilihat lebih detil akan tampak beberapa perbedaan. Candi-candi klasik awal lebih berkesan tambun dan kekar, serta detail hiasannya berbeda. Arsitektu bangunan seperti itu bisa dilihat pada Candi Semar, Candi Gathotkaca, dan Candi Dwarawati. Ruang utama candi (garbhagrha) terdapat di pusat bangunan atau halaman.

Sedangkan candi-candi pada masa klasik akhir sudah menunjukkan perbedaan yang nyata dengan gaya arsitektur India. Candi pada masa klasik akhir ini lebih berkesan ramping, karena atapnya menjulang tinggi ke atas. Garbhagrha tidak terdapat di pusat bangunan, tetapi agak bergeser ke belakang.

Melihat adanya perbedaan yang cukup nyata pada gaya arsitektur Candi Dieng yang menunjukkan prototipe candi pada masa klasik awal dan klasik akhir, serta adanya bekas-bekas bangunan dari bahan ringan, tentunya candi-candi di wilayah Dieng tidak dibangun oleh satu generasi saja.

Candi Dieng

Penemuan Candi Dieng

Meskipun sudah dibangun ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, namun Candi Dieng baru ditemukan kembali pada tahun 1814. Saat itu, seorang tentara Inggris sedang berwisata ke dataran tinggi Dieng dan melihat beberapa candi yang terendam air telaga. Penemuan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan upaya pengeringan air telaga, dilakukan pada tahun 1856 dan dipimpin oleh Van Kinsbergen. Beberapa tahun kemudian, yakni pada 1864, pemerintah Hindia Belanda melakukan pembersihan di area candi, yang kemudian dilanjutkan pencatatan dan pengambilan gambar oleh Van Kinsbergen.

Candi Dieng

Candi-Candi Di Dieng

Candi-candi di Dieng terbagi dalam tiga kelompok dan satu candi yang berdiri sendiri. Ketiga kelompok tersebut adalah kelompok candi Arjuna, Gathotkaca, dan Dwarawati. Sedangkan satu candi yang berdiri sendiri adalah Candi Bima, yang berada di salah satu bukit. Pemberian nama Candi Dieng berdasarkan tokoh-tokoh pada cerita wayang dari kitab Mahabarata. Berikut beberapa candi yang ada di Dieng.
  • Kelompok Candi Arjuna
    • Candi Arjuna
    • Candi Semar
    • Candi Srikandi
    • Candi Sembadra
    • Candi Puntadewa
  • Kelompok Gatutkaca
    • Candi Gatutkaca
    • Candi Setyaki
    • Candi Nakula
    • Candi Sadewa
    • Candi Petruk
    • Candi Gareng
  • Kelompok Dwarawati
    • Candi Dwarawati
    • Candi Abiyasa
    • Candi Pandu
    • Candi Margasari
  • Candi Bima

Referensi :

http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-jawa_tengah-candi_dieng

Senin, 31 Agustus 2015

Panduan Wisata Dieng Wonosobo

Dieng adalah kawasan dataran tinggi yang termasuk dalam kategori kawasan vulkanik aktif. Bisa dikatakan bahwa Dieng merupakan gunung api raksasa dengan banyak kepundan. Memiliki ketinggian rata-rata 2.000 meter di atas permukaan laut, dengan puncak tertinggi berada di Gunung Prau, sekitar 2.565 mdpl. Dieng memiliki beragam daya tarik untuk dikunjungi, baik keindahan alam maupun warisan budayanya. Banyak wisatawan yang berminat untuk mengunjungi kawasan dataran tinggi tersebut, karena memang Dieng menyimpan berjuta pesona bagi setiap orang. Apabila Anda yang ingin mengadakan perjalanan bisnis maupun wisata ke Dieng, silahkan simak ulasan singkat tentang Panduan Wisata Dieng Wonosobo.

Persiapan sebelum berwisata ke Dieng

Apa yang harus dipersiapkan sebelum berangkat ke Dieng? Kita semua tahu, bahwa Dieng merupakan kawasan pegunungan raksasa, dengan ketinggian rata-rata 2.000 mdpl. Oleh karena itu, Dieng memiliki suhu udara sangat dingin, bahkan pada bulan Juli-Agustus, suhu di wilayah Dieng, terutama daerah Sembungan, pintu masuk lokasi wisata Sikunir, bisa mencapai -6 °C. Tak mengherankan jika pada bulan-bulan tersebut di kawasan wisata Dieng sering terjadi embun beku, menyerupai es, yang oleh warga setempat disebut bun upas.

Wisata Dieng

Wisata Dieng


Dengan fenomena alam tersebut, tentu saja wisatawan harus mempersiapkan jaket tebal atau penghangat tubuh lain sebelum berangkat ke Dieng. Tak hanya itu, Dieng juga merupakan kawasan wisata alam, sehingga membutuhkan persiapan tertentu agar perjalanan Anda lebih nyaman. Sebagai tambahan informasi bagi Anda yang baru pertama kali berkunjung ke Dieng, berikut beberapa hal yang sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu.
  • Jaket Tebal
  • Syal
  • Penutup kepala
  • Masker
  • Sepatu dan kaos kaki
  • Makanan dan minuman secukupnya
  • Stamina tubuh yang baik

Memilih akses jalan termudah untuk menuju kawasan wisata Dieng

Seperti halnya kawasan dataran tinggi lain, untuk menuju ke Dieng juga harus menempuh jalur yang berkelok dan menanjak. Oleh karena itu, untuk menghemat bahan bakar dan menyingkat waktu perjalanan, sebaiknya Anda memilih jalur dari kota Wonosobo. Jalur dari Wonosobo memang merupakan jalur paling mudah dan banyak dipilih oleh wisatawan. Tak mengherankan jika kebanyakan pengunjung lebih memilih biro perjalanan wisata dari Wonosobo, karena memang akse jalannya jauh lebih dekat.

Objek Wisata di kawasan Dieng dan Wonosobo

Dieng memiliki banyak objek wisata menarik untuk dikunjungi. Bagi wisatawan yang datang dari luar kota, tidaklah cukup jika hanya meluangkan waktu 1 (satu) hari saja. Banyaknya objek wisata di kawasan Dieng dan Wonosobo tentu akan menghabiskan waktu liburan Anda. Oleh karena itu, tentukan objek wisata yang akan dikunjungi, sesuaikan rute perjalanan Anda dengan waktu liburan yang dimiliki. Berikut beberapa objek wisata di wilayah Dieng dan Wonosobo.
  • Pemandian air panas Kalianget
  • Telaga Menjer
  • Agrowisata perkebunan teh Tambi
  • Mendaki Gunung Perahu (Puncak Teletubbies)
  • Gardu Pandang Tieng
  • Tuk Bima Lukar
  • Ondho Budho
  • Watu Kelir
  • Telaga Warna dan Telaga Pengilon
  • Dieng Plateau Theater
  • Batu Pandang Ratapan Angin
  • Sikunir
  • Telaga Cebong
  • Air Terjun Sikarim
  • Kawah Sikidang
  • Kawah Candradimuka
  • Kawah Sileri
  • Kawah Sibanteng
  • Candi Bima
  • Candi Gathotkaca
  • Kompleks Candi Arjuna
  • Candi Setyaki
  • Darmasala
  • Gangsiran Aswatama
  • Candi Dwarawati
  • Sumur Jalatunda
  • Telaga Merdada

Penginapan Di Dieng dan Wonosobo

Sebagai destinasi wisata yang sangat populer, tentu saja di wilayah Dieng dan Wonosobo banyak bermunculan industri penginapan. Bak gayung bersambut, seiring dengan perkembangan dan melonjaknya arus wisatawan ke Dieng, telah merangsan banyak pihak untuk mengembangkan industri penginapan di wilayah tersebut. Makanya saat ini di wilayah Dieng banyak bermunculan penginapan, terutama dalam bentuk homestay, terlebih lagi setelah melambungnya nama Sikunir dalam dunia pariwisata Indonesia. Untuk mencari penginapan di Dieng dan Wonosobo, Anda bisa langsung menghubungi penginapan bersangkutan, atau dapat juga melalui Calya Wisata untuk mendapatkan penginapan yang paling layak.

Ya, Calya Wisata menyediakan jasa reservasi penginapan di wilayah Dieng dan Wonosobo. Kami memiliki jaringan homestay dan hotel yang sangat luas, sehingga memiliki keleluasaan dalam menentukan pilihan penginapan paling tepat bagi wisatawan. Anda tak perlu lagi risau karena semua penginapan di Dieng telah habis dibooking wisatawan lain. Hubungi kami untuk menyediakan akomodasi terbaik bagi Anda.

Paket Wisata Dieng

Untuk mempermudah kegiatan liburan atau perjalanan binis, ada baiknya Anda memilih paket wisata Dieng. Cari paket wisata yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda. Paket wisata termurah belum tentu menjadi pilihan terbaik. Demikian juga dengan paket wisata termahal, belum tentu menyediakan layanan istimewa. Oleh karena itu, carilah paket wisata dari penyedia jasa yang paling berkualitas.

Calya Wisata, hadir untuk menjawab seluruh persoalan yang dihadapi oleh wisatawan. Kami didukung oleh tim yang solid, bekerja secara maksimal, profesional, dan berdedikasi tinggi. Kami menawaran beberapa pilihan paket wisata menarik, dengan fleksibilitas tinggi dan layanan istimewa. Menghadirkan suasana nyaman, menyenangkan, dan penuh pengalaman unik adalah prioritas utama kami. Hubungi Calya Wisata untuk mempersiapkan seluruh kebutuhan wisata Anda.

Kamis, 27 Agustus 2015

Objek Wisata Telaga Cebong Sembungan Dieng

Telaga Cebong merupakan salah satu objek wisata Dieng yang tak pernah sepi pengunjung, lantaran objek wisata tersebut tepat berada di sebelah area parkir Sikunir. Telaga alam ini mempunyai bentuk menyerupai cebong, sehingga warga setempat memberinya nama Telaga Cebong. Membludaknya arus wisatawan ke Sikunir mau tidak mau berdampak positif terhadap kegiatan wisata di sekitar Telaga Cebong.

Ya Telaga Cebong bisa dikatakan sebagai telaga yang berada di lokasi tertinggi di kawasan wisata Dieng dengan ketinggian mencapai 2.300 meter di atas permukaan laut. Secara administratif masuk dalam wilayah Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Memang, Desa Sembungan dikenal sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa, memiliki luas wilayah kurang lebih 2,65 km².

Konon Telaga Cebong terbentuk akibat aktivitas vulkanik, merupakan bekas kawah purba. Awalnya telaga ini memiliki luas kurang lebih 18 ha, namun karena terjadi proses abrasi, maka terjadi penyempitan permukaan air telaga, sehingga saat ini luas Telaga Cebong tersisa sekitar 12 Ha.

Telaga Cebong

Pesona Menawan Telaga Cebong


Apa yang menarik di Telaga Cebong?

Selain lokasinya sangat strategis, di jalur utama pendakian bukit Sikunir, sehingga sering dijadikan sebagai tempat beristirahat bagi para wisatawan yang baru turun dari Sikunir. Selain itu, disepanjang tepian telaga juga dijadikan sebagai tempat camping, banyak tenda-tenda yang berjejer di sepanjang bibir telaga. Terlebih lagi jika berkunjung pada saat weekend atau high season, Anda akan melihat ratusan tenda para wisatawan yang akan berburu sunrise di Sikunir.

Banyak aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan di sekitar Telaga Cebong. Beberapa diantara mereka membuat api unggun atau hanya sekedar duduk-duduk sembari menahan hawa dingin yang menusuk tulang. Tak jarang wisatawan dari kota-kota besar, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan masih banyak lagi, yang mengadakan acara perjamuan malam di sekitar telaga. Selain membuat api unggun, mereka juga sering mengadakan acara hiburan, seperti tari lengger, tarian tradisional Wonosobo.

Telaga Cebong

Keindahan Telaga Cebong


Jika Anda ingin berkemah di tepi Telaga Cebong, tidak perlu bersusah payah membawa tenda dari rumah, karena warga setempat banyak yang menyediakan jasa sewa tenda, sekaligus menyediakan kayu bakar untuk kegiatan api unggun. Jadi, segala sesuatunya sudah tersedia, wisatawan tinggal menikmati suasana malam yang sangat mengesankan di kawasan wisata Dieng Wonosobo.

Saat pagi hari, lokasi Telaga Cebong sering dijadikan sebagai tempat beristirahat wisatawan setelah menuruni Bukit Sikunir. Banyak diantara mereka yang melepas lelah sembari berjalan-jalan di tepian telaga. Di pagi hari, air telaga tampak memantulkan cahaya sinar matahari sangat eksotis, seolah tampak berkilau seperti minyak, sehingga tak jarang momentum tersebut menjadi buruan para pecinta fotografi. Penasaran dengan Telaga Cebong? Hubungi kami untuk mempersiapkan perjalanan Anda.

Rabu, 26 Agustus 2015

Layanan Paket Wisata Dieng Eksekutif

Dieng Plateau adalah dataran tinggi yang memiliki berbagai potensi wisata, merupakan daerah pegunungan yang menyimpan keindahan alam sangat menakjubkan. Kegiatan pariwisata Dieng memang sedang mengalami kemajuan sangat signifikan, hal itu disebabkan oleh melambungnya nama Sikunir dan Gunung Prau sebagai objek wisata alam. Ya, nama Sikunir yang populer dengan Golden Sunrisenya dan Gunung Prau dengan bukit Teletubbiesnya memang sedang naik daun.

Tak mengherankan jika banyak wisatawan dari berbagai daerah yang berbondong-bondong mengunjungi kedua objek wisata tersebut. Calya Wisata hadir untuk menyambut kedatangan Anda, memfasilitasi segala kebutuhan dan akomodasi liburan, kami menawarkan paket wisata Dieng Eksekutif, yang sengaja kami rancang khusus untuk wisatawan yang membutuhkan fasilitas dan sarana kelas atas.

Dengan berbagai keunggulan, dikukung oleh teamwork yang solid dan memiliki jam terbang tinggi, serta pengalaman yang tidak diragukan lagi, kami memastikan kenyamanan perjalanan Anda. Memberikan layanan istimewa dengan akomodasi dan failitas memadai, sehingga perjalanan Anda terasa lebih bermakna.

Hubungi Kami Untuk Memesan Paket Wisata Dieng

Paket Wisata Dieng

Pilihan Terbaik Paket Wisata Dieng


Dapatkan Segera Paket Wisata Dieng Eksekutif

Dapatkan pengalaman liburan paling menyenangkan bersama Calya Wisata. Dapatkan layanan spesial Paket Wisata Dieng Eksekutif. Cocok untuk para pelaku bisnis, pimpinan perusahaan, atau kalangan profesional lain. Dengan penawaran ini, kami senantiasa berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi para wisatawan.

Melayani dengan sepenuh hati kepada para pelanggan adalah komitmen kami dalam mewujudkan suasana liburan yang menyenangkan. Kami akan menyambut setiap wisatawan dengan keramahan dan ketulusan di meeting point yang telah ditentukan. Sejak awal pemberangkatan menuju Dieng Wonosobo, Anda akan merasakan suasana yang benar-benar berbeda bersama crew Calya Wisata yang sudah terlatih dan profesional.

Team kami akan berusaha menghadirkan suasana perjalanan yang mengesankan, penuh kegembiraan, sehingga perjalanan liburan bersama Calya Wisata terasa benar-benar berbeda. Kualitas unggul dalam setiap layanan merupakan salah satu daya tarik bagi banyak wisatawan dari berbagai daerah untuk memilih layanan Paket Wisata Dieng Eksekutif.

Dalam paket ini, kami memberikan layanan superior kepada para wisatawan, akomodasi hotel berbintang atau penginapan papan atas lain, mengajak Anda ke berbagai tempat kuliner paling spektakuler di Wonosobo, dan memberikan jamuan dengan menu-menu istimewa khas Dieng maupun Wonosobo. Tak hanya itu, wisatawan juga akan diajak ke pusat jajanan khas Dieng dan Wonosobo untuk membeli oleh-oleh bagi keluarga atau teman-teman di rumah.

Paket Wisata Dieng Eksekutif Pilihan Cerdas Setiap Wisatawan

Hanya dengan bergabung bersama Calya Wisata, Anda akan mendapatkan layanan paling memuaskan dalam perjalanan liburan. Tak hanya melayani para wisatawan, kami juga menjadi relasi paling tepat untuk para traveler bisnis. Berkualitas unggul baik dalam pelayanan maupun fasilitas, Paket Wisata Dieng Eksekutif menjadi pilihan cerdas setiap wisatawan.

Selasa, 25 Agustus 2015

Telaga Menjer Wonosobo

Telaga Menjer Wonosobo merupakan telaga alam terbesar di Kabupaten Wonosobo, secara administratif masuh dalam wilayah Desa Maron, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Hanya berjarak kurang lebih 3 kilometer dari pusat Kecamatan Garung, dan 12 meter dari pusat kota Kabupaten Wonosobo. Diberi nama Telaga Menjer karena memang telaga ini awalnya masuk dalam wilayah Desa Menjer, karena ada pemekaran wilayah, kemudian kawasan Telaga Menjer masuk dalam wilayah Desa Maron.

Telaga Menjer berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut, sehingga memiliki udara sejuk dan menyegarkan. Tergolong telaga alam yang cukup luas, sekitar 70 hektare, dengan kedalaman mencapai 45 meter. Konon, Telaga Menjer terbentuk akibat letusan vulkanik yang terjadi di kaki Gunung Pakuwaja Dieng. Letusan tersebut membentuk sebuah kaldera yang akhirnya terisi oleh air. Memang, dilihat dari letaknya, Telaga Menjer berada tepat di kaki Gunung Pakuwaja.

Pada awalnya, air di Telaga Menjer hanya berasal dari sejumlah mata air alam yang berada di sekitarnya dan air hujan. Curah hujan di daerah tersebut memang sangat tinggi. Namun, ketika Belanda berencana membangun PLTA di daerah Garung, maka suplai air di Telaga Menjer ditambah dari Sungai Serayu. Belanda membangun terowngan kurang lebih sepanjang 7 kilometer dari utara Desa Jengkol hingga ke telaga. Sebagian air Serayu dialirkan ke Telaga Menjer untuk menambah supplai air, sehingga mampu menggerakkan turbin untuk PLTA Garung.

Untuk menyalurkan air dari Telaga Menjer ke PLTA, Belanda membangun saluran pipa berdiameter 3 meter, sepanjang 2 kilometer hingga ke area PLTA Garung. Saat perjalanan menuju Telaga Menjer, Anda akan melihat saluran pipa PLTA ini dari jalan.

Telaga Menjer Wonosobo

Telaga Menjer, Garung Wonosobo


Keindahan Telaga Menjer

Telaga Menjer memiliki keindahan dan daya tarik pesona alam yang sangat mengagumkan. Sisi utara telaga merupakan pegunungan, dengan pepohonan tropis yang hijau dan rimbun. Area kebun teh yang sangat indah menambah pesona di sekitar telaga. Pepohonan pinus yang tertata rapi di sekeliling telaga, dengan daunnya yang tampak berwarna hijau tua, menjadi sebuah pemandangan eksotis yang benar-benar menyejukkan mata. Belum lagi pemandangan perbukitan yang memagari telaga, benar-benar menghadirkan harmoonisasi alam yang luar biasa. Berpadu dengan warna air yang tampak hijau oleh pantulan pepohonan, sungguh merupakan sajian lukisan alam sangat eksotis.

Hembusan angin khas dataran tinggi yang bertiup pelan melalui sela-sela pepohnan, terasa lembut membelai sekujur tubuh. Ya, Telaga Menjer memang menghadirkan kedamaian dan ketentraman hati, sangat jauh dari suasana perkotaan yang bising dan penuh hiruk-pikuk. Tak salah lagi jika Anda menetapkan liburan bersama keluarga ke Telaga Menjer.

Untuk fasilitas wisata, terdapat beberapa unit perahu motor yang siap mengantar setiap pengunjung untuk berkeliling telaga. Menikmati keindahan pemandangan dari tengah-tengah telaga memang satu hal yang benar-benar menakjubkan. Seolah kita berada di sebuah cekungan raksasa, dengan atap langit yang tampak berwarna biru cerah. Tak mengherankan, jika Telaga Menjer sering dijadikan sebagai tempat pengambilan foto-foto prewedding maupun foto seni bertema alam.

Penasaran dengan Telaga Menjer? Hubungi kami untuk mempersiapkan perjalanan Anda.

Senin, 24 Agustus 2015

Gunung Prau Destinasi Favorit Wisata Dieng

Sebenarnya Gunung Prau merupakan perbatasan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Batang. Memiliki beberapa jalur pendakian, yaitu alur Pranten Batang, Jalur Patang Banteng Wonosobo, Jalur Dieng Wonosobo, dan Jalur Kenjuran Kendal. Namun, diantara sejumlah jalur pendakian tersebut, Jalur Wonosobo merupakan jalur yang paling banyak diminati wisatawan, sehingga banyak para petualang yang mendaki Gunung Prau dari Wonosobo. Disamping rute jalur relatif lebih mudah, pemandangan alam dari Jalur Wonosobo juga sangat mengagumkan. Tak mengherankan jika pendakian Gunung Prau menjadi salah satu wisata favorit di Dieng Wonosobo.

Puncak Gunung Prau memanjang dari barat ke timur, dengan topografi berupa gundukan-gundukan padang rumput, menyerupai padang rumput pada film teletubbies, sehingga puncak Gunung Prau sering disebut sebagai puncak teletubbies. Keindahan panorama alam dari puncak Gunung Prau tidak diragukan lagi, wisatawan dapat menyaksikan pesona sunrise yang luar biasa. Puncak Gunung Prau juga menjadi puncak tertinggi di dataran tinggi Dieng.

Dengan ketinggian kurang lebih 2.565 meter di atas permukaan laut, atau sekitar 8.415 kaki, membuat Gunung Prau memiliki view yang benar-benar mempesona. Didukung dengan jalur pendakian yang relatif mudah (dari jalur Wonosobo), sehingga banyak wisatawan yang berminat untuk menaklukkannya.

Gunung Prau

Gunung Prau


Gunung Prau

Pemandangan Dari Puncak Gunung Prau


Gunung Prau

Puncak Teletubbies Gunung Prau


Tingginya minat wisatawan untuk mendaki Gunung Prau dapat dilihat bagaimana ramainya posko atau basecamp Gunung Prau di Desa Patak Banteng (sebelum memasuki kawasan wisata Dieng), terutama pada akhir pekan. Bukan hanya dari kota Wonosobo, tetapi para pecinta alam dari seluruh Indonesia dapat Anda temukan. Ya, dengan pesona dan kemegahan alamnya, Gunung Prau menjadi salah satu tempat wisata andalan Kabupaten Wonosobo. Hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan tracking dari jalur Patak Banteng, wisatawan sudah bisa mencapai puncak Gunung Prau.

Minggu, 23 Agustus 2015

Dieng Plateau Theater Informasi Lengkap Tentang Dieng

Dieng Plateau Theater merupakan objek wisata buatan di kawasan wisata Dieng, berupa gedung bioskop yang menampilkan film dokumenter tentang Dieng, baik berbagai peristiwa alam beberapa tahun silam, sejarah, budaya masyarakat setempat hingga potensi yang dimiliki oleh dataran tinggi Dieng. Oleh karena itulah Dieng Plateau Theater sangat cocok bagi para pelajar maupun wisatawan yang ingin mengetahui berbagai misteri yang ada di dataran tinggi Dieng.

Dengan adanya Dieng Plateau Theater, kini tersedia wahana yang bisa memberikan informasi deskriptif mengenai Dieng, sehingga wisatawan yang berkunjung ke Dieng memiliki satu akses yang bisa dipertanggungjawabkan untuk mendapatkan informasi akurat. Selain menyediakan gedung pertunjukan film dokumenter, Dieng Plateau Theater juga dilengkapi dengan area parkir cukup luas, taman untuk bersantai, dan pemandangan alam sangat menakjubkan.

Dari lokasi inilah wisatawan bisa menikmati topografi Dieng yang bergunung-gunung. Beberapa gunung yang tampak dari objek wisata ini antara lain Gunung Perahu, Gunung Gajah Mungkur, Gunung Pangamun-amun, Gunung Pangonan, Gunung Nagasari, Gunung Juranggrawah, dan Gunung Sipandu. Terlepas dari acara pertunjukan film dokumenter, area Dieng Plateau Theater juga menjadi tempat ideal untuk bersantai dan beristirahat para wisatawan.

Dieng Plateau Theater

Akses Masuk Ke Dieng Plateau Theater


Dieng Plateau Theater digagas oleh Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyant, dan diresmikan oleh Presiden Republik Indnesia ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007. Tempat ini dilengkapi dengan sarana audio visual, menampilkan film dokumenter tentang Dieng berdurasi kurang lebih 23 menit, dengan kapasitas pengunjung 100 orang. Bentuk bangunan dirancang dengan arsitektur bergaya klasik dan berundak-undak.

Dieng Plateau Theater

Bentuk Bangunan Dieng Plateau Theater


Dieng Plateau Theater berada di ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut, berlokasi di lereng bukit Sikendil, berjarak kurang lebih 1,5 kilometer dari pertigaan masuk Dieng, dan hanya 150 meter dari lokasi Telaga Warna. Area wisata ini juga difasilitasi dengan pintu masuk ke area Telaga Warna, dan Batu Pandang Ratapan Angin.

Dieng Plateau Theater

Dieng Plateau Theater Tampak Dari Depan


Harga tiket masuk ke Dieng Plateau Theater juga cukup terjangkau, pada tahun 2015 ini hanya Rp 4.000 per orang. Tak lengkap rasanya kunjungan Anda ke kawasan wisata Dieng jika tidak menikmati sajian film dokumenter di Dieng Plateau Theater.