Jumat, 27 November 2015

Pesona Tersembunyi Di Kawasan Wisata Dieng

Datarang Tinggi Dieng memang dikenal sebagai kawasan yang memiliki berjuta pesona dan daya tarik bagi wisatawan. Perpaduan keindahan alam yang begitu eksotis, warisan budaya adiluhung, dan peninggalan sejarah yang sangat berharga bagi perkembangan peradaban di tanah air.

Ya, kawasan wisata Dieng telah diakui oleh banyak wisatawan sebagai daerah yang memiliki keindahan alam luar biasa. Berbagai spot menarik bisa dijadikan pilihan untuk memanjakan mata dengan keagungan lukisan Illahi.

Salah satu spot yang layak untuk dijelajahi adalah Batu Pandang Ratapan Angin, yaitu sebuah bukit di sebelah selatan Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Objek wisata ini benar-benar menyuguhkan pemandangan langka, benar-benar mampu memikat hati setiap orang yang memandangnya.

Kawasan Wisata Dieng

Hampir setiap wisatawan yang mengunjungi bukit di dekat area Dieng Plateau Theater ini berdecak kagum begitu melihat keindahan alam yang terbentang di depan mata. Bisa dikatakan Batu Pandang Ratapan Angin merupakan mutiara tersembunyi di kawasan wisata Dieng Plateau.

Untuk menuju ke lokasi wisata ini, bisa melalui jalur dari Dieng Plateau Theater. Di pintu masuk area parkir DPT, terdapat petunjuk jalan menuju ke Batu Pandang Ratapan Angin. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit berjalan santai untuk mencapai lokasi.

Kawasan Wisata Dieng

Menyusuri jalan setapak dengan tebing-tebing batu di sekelilingnya, merupakan satu perjalanan yang luar biasa. Mengambil foto-foto berlatarbelakang tebing-tebing batu sangat besar merupakan keasyikan tersendiri. Jalur menuju ke objek wisata tersembunyi di kawasan wisata Dieng ini memang memiliki keindahan panorama yang sangat memukau.

Memang perjalanan harus ditempuh dengan sedikit tambahan energi, karena medan yang agak menanjak. Namun Anda tak perlu khawatir, semua kelelahan akan terbayar begitu tiba di puncak bukit.

Tiba di puncak bukit, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang benar-benar mengagumkan. Pesona Telaga Warna dan Telaga Pengilon, tampak seperti dua telaga kembar yang sangat elok. Dua telaga yang berada di sebuah lembah, dikelilingi oleh perbukitan nan hijau, tampak benar-benar memanjakan mata memandang. Dijamin setiap wisatawan akan mengekspresikan kekagumannya terhadap mahakarya Tuhan yang luar biasa ini.

Puas dengan pemandangan dua telaga dari berbagai spot, kini alihkan sesaat pandangan Anda ke sisi barat. Ya, Gunung Pakuwaja tampak begitu kokoh turut menghiasi panorama di sekitar Batu Pandang Ratapan Angin.

Ambil dokumentasi perjalanan Anda dari berbagai spot, pengalaman liburan yang benar-benar langka dengan pemandangan spektakuler yang menghampar di depan mata. Dari sinilah Anda bisa menyaksikan keagungan Negeri Di Atas Awan, dan menyaksikan aura Kawasan Wisata Dieng yang bergunung-gunung, layak jika disebut sebagai Negeri Para Dewa.

Jumat, 20 November 2015

Amazing, Golden Sunrise Sikunir

Golden Sunrise Sikunir bagitu menggema dalam dunia pariwisata Indonesia. Pemandangan matahari terbit yang diklaim sebagai sunrise terbaik di Indonesia ini memang sangat fenomenal. Ya, didukung dengan berbagai potensi wisata alam di kawasan Dataran Tinggi Dieng, nama Sikunir kini begitu populer, dan menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Indonesia.

Menyaksikan keindahan lukisan Ilahi dari Bukit Sikunir memang tidak akan pernah bosan. Setiap kali datang, pengunjung akan disuguhi pemandangan dengan suasana alam yang berbeda-beda. Musim hujan, kemarau, bahkan ketika musim kabutpun Sikunir masih menyajikan pesona alam yang begitu eksotis.

Sikunir
Berburu Sunrise Di Bukit Sikunir

Dengan fenomena alam yang berbeda-beda itulah Sikunir menjadi primadona bagi banyak wisatawan. Tak mengherankan jika banyak pengunjung yang sudah datang berulang kali ke Bukit Sikunir tetapi masih penasaran dengan berbagai keajaiban di sana.

Sikunir
Berburu Sunrise Di Bukit Sikunir

Saat cuaca terang dan cerah, Anda akan melihat pesona Golden Sunrise yang luar biasa. Warna merah berawal dari sebuah titik di ufuk timur, semakin lama tampak membesar dengan bentuk bulat, merupakan atraksi alam yang dinanti-nantikan. Dengan latar belakang Gunung Sindoro, Merbabu, dan Sumbing di sisi timur, membuat panorama semakin bertambah elok.

Sikunir
Golden Sunrise Sikunir

Terlebih lagi jika Anda datang saat kabut berada tepat di bawah bukit, tentu decak kagum akan keluar dari setiap pengunjung yang datang menyaksikan kebesaran lukisan Tuhan. Tak jarang bersamaan dengan munculnya sang mentari di ufuk timur, para pengunjung berteriak histeris mengekspresikan kekaguman atas fenomena alam ini.

Tak hanya menyuguhkan pesona pemandangan memukau di saat cuaca cerah, pada musim hujan dan berkabut pun Sikunir masih mempertontonkan keindahannya. Dalam suasana yang berbalut mistis, berlatarbelakang alam yang bergunung-gunung, tentu menjadikan daya tarik tersendiri.

Begitu banyak untaian kata untuk menggambarkan keindahan alam di Bukit Sikunir. Sebuah kalimat yang paling tepat untuk mengekspresikan keindahan itu adalah, "Amazing Golden Sunrise Sikunir".

Rabu, 18 November 2015

Berburu Sunrise Di Sikunir Dieng

Nama Sikunir memang sedang melambung dalam dunia pariwisata Indonesia, menjadi trending topik di berbagai kalangan dengan pesona Golden Sunrisenya. Hadirnya Sikunir sebagai destinasi wisata baru memberikan pengaruh sangat besar terhadap perkembangan pariwisata Dieng.

Dataran Tinggi Dieng memang menyimpan pesona keindahan alam yang masih tersembunyi. Beberapa tahun lalu industri pariwisata Dieng mengalami kelesuan dengan kemerosotan kunjungan wisatawan yang cukup tinggi. Semenjak munculnya Bukit Sikunir yang menawarkan keindahan matahari terbit, berbagai potensi tersembunyi di Kawasan Wisata Dieng mulai terkuak.

Bukit Sidengkeng dan Batu Pandang Ratapan Angin merupakan dua tempat wisata baru yang saat ini sedang naik daun. Kedua tempat tersebut merupakan spot terbaik untuk menikmati pesona keindahan Telaga Warna dan Telaga Pengilon.


Sunrise Sikunir
Berburu Sunrise Di Bukit Sikunir

Terlepas dari berbagai keindahan tersembunyi di Dataran Tinggi Dieng, Bukit Sikunir merupakan fenomena untuk dikunjungi Tak pelak lagi banyak wisatawan dari berbagai daerah, bahkan wisatawan mancanegara yang merasa penasaran dengan Golden Sunrise yang menggema di Bukit Sikunir.

Sunrise Sikunir
Berburu Sunrise Di Bukit Sikunir

Banyak keunggulan yang dimiliki Sikunir, selain pemandangan eksotis Golden Sunrisenya, juga akses yang cukup mudah dan jalur tracking yang tidak terlalu sulit untuk ditaklukkan, sehingga terjangkau oleh wisatawan dari berbagai kalangan.

Sunrise Sikunir
Golden Sunrise Sikunir

Ya, akses menuju Bukit Sikunir memang cukup mudah, hanya beberapa menit dari kawasan wisata Dieng menuju ke basecamp. Lokasi basecamp dan area parkir yang berada tepat di kaki bukit, kurang lebih di ketinggian 2.200 mdpl, semakin memudahkan wisatawan yang ingin berburu pemandangan Golden Sunrise terindah di Indonesia.

Untuk menjangkau ke puncak Sikunir, pengunjung hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit melalui jalur tracking yang mudah dilalui, Tidak terlalu berat untuk tiba di puncak Sikunir, meskipun harus melalui pendakian yang sedikit menguras tenaga, namun jalur yang dilalui tela dipersiapkan sedemikian rupa.

Tak khayal lagi, dengan keunggulan akses jalur yang harus dilalui, Bukit Sikunir menjadi primadona baru sebagai tempat wisata alam menarik. Penasaran dengan keindahan sunrise di Puncak Sikunir, hubungi kami untuk mempersiapkan segala kebutuhan dan akomodasi Anda

Kamis, 12 November 2015

Objek Wisata Kawah Sileri Dieng

Kawah Sileri merupakan salah satu objek wisata di Dieng Plateau, memiliki bentuk unik berupa kepundan datar, sehingga permukaan air kawah yang selalu mendidih terus mengalir ke permukaan yang lebih rendah. Dengan permukaan air mencapai 4 hektare, kawah Sileri menjadi kawah terluas di wilayah Dataran Tinggi Dieng.

Kawah Sileri masuk dalam wilayah Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, berada di lereng Gunung Gagergedang dan tergolong kawah paling aktif. Memang, aktivitas kawah ini cukup tinggi, sempat beberapa kali meletus, sehingga menjadi kawah yang paling berbahaya di Dieng.

Meskipun dikategorikan sebagai kawah berbahaya, namun Sileri tetap menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Banyak wisatawan yang sengaja berkunjung ke kawah Sileri untuk menyaksikan keindahan panorama alam di sekelilingnya. Permukaan air yang menunjukkan gejala-gejala aktivitas vulkanis dan terus menerus mengeluarkan asap putih juga menjadi daya tarik tersendiri.

Kawah Sileri Dieng

Luasnya area permukaan kawah membuat suasana di sekitar kawah terasa lebih hangat dibanding suasana Dieng Plateau pada umumnya. Luapan permukaan air kawah terus mengalir melalui saluran kecil dan dimanfaatkan untuk menyirami lahan-lahan pertanian di sekitarnya.

Berwisata ke kawah Sileri memang menjadi aktivitas yang penuh pengalaman menakjubkan, karena kita dapat menyaksikan langsung aktivitas vulkanik. Gejolak air mendidih disertai keluarnya uap panas bisa menggambarkan bagaimana gemuruh aktivitas di perut bumi. Pemandangan alami di sekitar lereng Gunung Pagerkandang semakin menambah pesona alam di Kawah Sileri.

Kawah Sileri Dieng

Nama Sileri berasal dari Bahasa Jawa, yaitu "leri" yang berarti air cucian beras. Memang air di kawah Sileri bewarna putih pekat menyerupai air cucian beras sebelum dimasak.

Waktu terbaik menikmati panorama di Kawah Sileri adalah pagi hari, sekitar jam 06.00. Di pagi hari, uap air yang keluar dari kawah masih menempel di permukaan air, berwarna putih, dan jika ditunggu beberapa saat, seiring dengan terbitnya matahari, perlahan uap tersebut akan tampak seperti terangkat ke atas. Pemandangan seperti ini hanya dapat disaksikan dari kawah Sileri Dieng.

Minggu, 01 November 2015

Objek Wisata Sumur Jalatunda Dieng

Sumur Jalatunda merupakan salah satu objek wisata di wilayah Dataran Tinggi Dieng, masuk dalam kawasan wisata zona 2 Dieng. Secara administratif masuk dalam wilayah Desa Wisata Pekasiran ,Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tenggah. Sumur Jalatunda adalah tempat yang penuh misteri, baik mengenai sejarah terbentuknya maupun mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.

Secara fisik bentuk Sumur Jalatunda memang tidak seperti sumur kebanyakan, tetapi lebih merupakan kubangan raksasa, dengan diameter hingga 90 meter dan kedalaman diperkirakan mencapai ratusan meter. Terlepas dari misteri yang menyelimuti dan mitos-mitas yang diyakini masyarakat, Sumur Jalatunda tetap menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, sekaligus merupakan bahan kajian yang perlu mendapatkan perhatian untuk penelitian-penelitian ilmiah.

Sumur Jalatunda

Secara ilmiah, Sumur Jalatunda diperkirakan terbentuk akibat letusan gunung berapi purba jutaan tahun silam yang menyisakan kepundan berupa lubang besar berdiameter hingga 90 meter dan kedalaman ratusan meter. Kawah atau kepundan tersebut kemudian terisi air, menyerupai sumur raksasa. Fenomena terisinya kepundan kawah gunung berapi hingga menyerupai sumur hanya ada dua di dunia. Sumur sejenis dapat ditemukan di daerah Mexico.

Pemberian nama Sumur Jalatunda memang erat kaitannya dengan cerita pewayangan. Dikisahkan dalam cerita Mahabarata, Sumur Jalatunda merupakan jalan menuju ke Jangkar Bumi atau Bumi Sapta Pratala, yaitu tempat dimana Hyang Antaboga dan puterinya, Dewi Nagagini, tinggal.

Dalam kisah tersebut, Raden Bratasena bertemu dengan Dewi Nagagini, yang kemdian menikah dan diberi karunia seorang putera bernama Raden Antareja. Terdapat juga mitos yang berkembang di masyarakat setempat, bahwa Sumur Jalatunda merupakan salah satu gerbang gaib yang menghubungkan Dataran Tinggi Dieng dengan penguasa di Laut Selatan.